SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Kelompok Tani (Poktan) Bojongmukti, Kampung Cilangkap, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Anang Sutandi (45 tahun) mengaku, kelompoknya merasa terbantu kesejahteraannya dengan adanya bantuan bibit Bawang merah dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
“Kami bisa mendapatkan 10 sampai 12 ton sekali panen," aku Anang, kepada sukabumiupdate.com saat disambangi, Sabtu (28/10/2017).
BACA JUGA:Â Kodim 0622 Panen Raya Perdana di Desa Loji Kabupaten Sukabumi
Anang menjelaskan, bibit Bawang merah yang diterimanya dari Dinas Pertanian juga sesuai dengan kondisi di wilayahnya.
“Bibit Bawang merah dengan nama "Bima Brebes" yang kami terima dari Dinas Pertanian itu sangat cocok ditanam di sini. Jadi hasilnya Alhamdulillah, memuaskan," jelasnya senang.
Mengenai harga Bawang merah, tutur Anang, di tingkat petani saat ini sedang mengalami penurunan. Harga jual ke tengkulak, lanjut dirinya, hanya Rp12 ribu, dari yang biasanya mencapai Rp20 ribu per Kilogram (Kg).
Namun, Anang mengaku masih mendapat keuntungan dari harga jual tersebut, karena biaya produksi per hektare (Ha) tergolong rendah, yaitu Rp40 juta hingga Rp50 juta.
“Masih dianggap wajar, karena panennya serentak. Yang terpenting, pihak Dinas Pertanian selalu mendampingi kami. Semoga kedepannya lebih banyak bantuan lagi untuk meningkatkan kesejahteraan kami, para petani," harapnya.
BACA JUGA:Â Diseminasi Gerakan Panen Bawang Merah 2017 Digelar Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi
Sementara Kepala Seksi (Kasi) Produksi Hortikultura Dinas Pertanian, Deni Ruslan mengatakan pengembangan Bawang merah tahun anggaran 2017 juga melibatkan tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sukabumi.
“Karena untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang mungkin saja terjadi. Kami mengajukan pendampingan ke Kejari, sebab proyek ini menggunakan keuangan negara. Jadi, kami tidak ingin ada hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya.