SUKABUMIUPDATE.com – Bupati Marwan Hamami, dan jajaran Muspida, Dandim Kota serta Kabupaten, didampingi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Sukabumi, Ning Wahyu, mengunjungi PT Laxmirani Mitra Garmindo di jalan alternatif Manggis Tenjoayu, Desa Tenjoayu, maupun PT Yakult di Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (27/9/2017).
"Kita tidak melihat upah, tapi hari, ujung-ujungnya jadi upah, agar jadi paham, hari ini sebelum jadi upah. Ada kendala-kendala yang kita cermati, baik dari pengusaha maupun serikat. Nah, kita ingin matchingkan (sesuaikan) pemikiran-pemikiran dari pengusaha dan pemikiran dari serikat,†beber Marwan, di sela-sela kunjungan kerjanya di dua perusahan kepada sukabumiupdate.com, siang tadi.
BACA JUGA:Â Bupati Sukabumi Didatangi Manajemen PT. PN VIII
Supaya nantinya, kata Marwan, ketika menentukan upah, pengusaha tidak rugi, dan karyawan pun bisa hidup layak dari upahnya. “Karena untuk pengupahan kan sudah diatur oleh Peraturan Pemerintah (PP) itu sudah jelas, hanya hari ini bisa melihat apa yang bisa dibantu oleh kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk bisa mengamankan investasi mereka, dan juga mengamankan tenaga kerja kita,†paparnya.
Tidak hanya bisa didengar, lanjutnya, dari laporan-laporan saja. “Kita perlu bukti, yakin dulu, ketika nanti menyikapi kebijakan, saya sudah paham dari sektor yang tenaga kerjanya sampai puluhan ribu, sampai yang di sini 800 orang,†kata Marwan.
Tapi kendalanya sama saja, sambungnya, walaupun secara manajerial, mereka lebih simple tetapi pada proses ujung-ujungnya begitu juga, kelihatan hampir sama.
“Bukan tidak ada matching, ini pemahaman serikat, pemahaman perusahaan. Kalau mau matching untuk upah sudah ada PP yang sudah jelas ada, sehingga nanti kita kan dipakai upah sektoral atau tidak? Kan kita perlu tahu dulu, kondisi di lapangan. Bayangkan saja, beda Rp500 perak saja, pabrik bisa direlokasi, yang hancur orang Cicurug, nanti tidak ada pekerjaan. Itu yang harus kita pikirkan,†ujar Marwan.
Kalau tidak ada pekerjaan, sebutnya, mau di kemanakan nasib karyawan. “800 pekerja, dan ditambah keluarganya berapa? Dikali tiga saja lah, 800 X 3 = 2.400 orang yang tidak bisa makan, walaupun rezeki itu sudah diatur oleh Allah SWT yah. Tapi kan ikhtiarnya ini harus kita yakini,†tandasnya.
BACA JUGA:Â Bupati Sukabumi Kurban Kambing di Ciawitali, Warga: Terima Kasih Pak Bupati, Diantos Sumping Kenalan
“Tadi saya juga nanya, tapi karena sistem dalam proses target, sehingga lebih banyak wanita. Malahan Wakil Ketua DPRD, dia bisa paham hari ini, karena kepala sektor ini, di sini masih yakin, pada posisi skill,†tambah Marwan.
Ada beberapa sektor, kata Marwan, harus oleh tenaga perempuan. “Ternyata, bukan karena gender, melainkan karena target. Model barusan, targetnya 70, rata-rata hanya dapat 65. Yang barusan kita lihat, padahal targetnya 70,†tuturnya.
Mestinya kata Marwan, hari ini sebetulnya ada empat perusahaan yang harus dikunjungi, namun karena ada acara di Dinas Perhubgan (Dishub), sehingga sebagian ditunda dahulu. “Bukan hanya hari ini saja, kita akan monitor semua persoalan-persoalan yang ada di lapangan,†pungkasnya.