SUKABUMIUPDATE.com – Para petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) yang selama ini biasa menjaga pantai di kawasan objek wisata Palabuhanratu khususnya, sedikit demi sedikit mulai berkurang dan beralih profesi.
Wakil Ketua Umum merangkap Kepala Operasional dan Sumber Daya Manusia (SDM) Balawista Kabupaten Sukabumi, Asep Edom Saepulloh mengungkapkan, kalau mereka (para petugas) lebih memilih bekerja ke luar daerah, karena tidak adanya kejelasan dari Pemerintah Daerah (Pemda) terkait Surat Keputusan Satuan Petugas (SK Satgas) yang dikeluarkan Bupati Sukabumi, sejak 2016.
BACA JUGA:Â Anggaran Tak Cair, Balawista Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Ancam Mogok di Libur Hari Raya
"Pak Bupati, sudah ngeluarin SK Satgas penyelamatan pantai, sejak tahun 2016. Di dalam SK tersebut, termasuk honor anggota, sudah disetujui. Makanya keluar SK. Namun yang terjadi saat ini, belum ada kepastian tindak lanjutnya," Keluh Asep, kepada sukabumiupdate.com ketika dikonfirmasi di sela-sela kesibukannya, Rabu (27/9/2017).
Padahal, lanjut Asep, sejauh ini semua anggota masih bersabar dalam menjalankan tugas rutin jaga, seperti biasa. Namun kedepanya, dia tidak bisa memastikan, sampai kapan para petugas Balawista di lapangan bisa bertahan, dengan janji yang sudah dikeluarkan Pemda Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA:Â Jelang Malam, Data Balawista Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi 3.000 Wisatawan Padati Citepus
“Saya tidak bisa jamin, kalau Pemda tidak ada ketegasan, tentang nasib para anggota Balawista yang sudah 17 tahun di lapangan, mereka (Pemda) seolah-olah malah saling lempar tanggung jawab," sesalnya.
Asep menuturkan, kalau anggota Balawista yang di 16 titik pos penjagaan, di enam kecamatan yang ada di kawasan objek wisata Pantai Palabuhanratu, hanya tinggal menunggu perintah pimpinan Balawista, dalam melaksanakan tugasnya di lapangan.
BACA JUGA:Â Sepanjang Libur Lebaran 54 Kasus Laka Laut Objek Wisata Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi
“Apa perlu, semua anggota petugas Balawista ditarik dari lapangan. Nanti kesannya, ujung-ujungnya saya yang disalahkan. Di lapangan, anggota nunggu kejelasan tentang SK Satgas. Apa mungkin, di objek wisata Pantai Palabuhanratu, jika banyak korban meninggal tenggelam, baru ada perhatian pemerintah," tegasnya.
Dirinya khawatir, para anggota Balawista nantinya hilang semangat, dan yang ada timbul kejenuhan. “Nanti tanpa diperintahkan untuk mundur pun, kalau sudah jenuh dan lelah, pastinya akan hilang kesabaran serta kepercayaan, itu akan sulit kedepanya buat diajak kerjasama lagi,†tandasnya.