SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Stasiun Kereta Api (KA) Sukabumi, Jawa Barat, Heru Salam mengaku belum menerima kabar lagi, soal rencana pembangunan double track Bogor-Sukabumi, lantaran belum ada surat pemberitahuan dari pusat.
"Sampai saat ini belum ada kabar, lagi soal pembangunan double track, itu kan dari Pemerintah Pusat, dan biasanya ada surat tembusan dari managementpusat," aku Heru, kepada sukabumiupdate.com, ketika dikonfirmasi, Selasa (25/9/2017).
BACA JUGA:Â Siswa SD Negeri 12 Cibadak Kabupaten Sukabumi Resah, Menyusul Rencana Double Track Rel KA
Menurutnya, panjang lintasan jalur KA Bogor-Sukabumi, mencapai 57 Kilometer (Km), dengan tingkat load factor penumpang KA dari Stasiun Sukabumi menuju ke Bogor, rata-rata setiap harinya, mencapai 300-350 orang, atau sekitar 75 persen hingga 80 persen.
"Sisanya merupakan penumpang lintas, di setiap stasiun yang dilintasi (KA), seperti di Stasiun Cisaat, Cibadak, dan Stasiun Parungkuda," tuturnya.
Seandainya nanti, pembangunan double track terealisasi, tambah Heru, lahan milik PT KAI di wilayah Sukabumi, cukup memungkinkan. Jarak dari bantalan rel kereta ke permukiman warga yang menempati lahan PT KAI, lanjutnya, cukup luas.
BACA JUGA:Â Jalur KA Sukabumi-Bogor Bakal Double Track, Jurusan Bandung Tahun Depan Jalan
"Luasnya cukup bervariatif, ada yang delapan meter, 10 meter, 20 meter, ada juga yang mencapai hingga 40 meter kanan dan kirinya, seperti di Cisaat," ungkapnya.
Soal nanti permukiman warga yang sekarang menempati lahan milik PT KAI di sepanjang bantaran jalur kereta api, menurut Heru, kebijakan penertibannya berada di tangan Pemerintah Pusat.
"Apabila untuk kepentingan umum, tentunya bisa jadi penertiban akan dilakukan, dan pasti akan berimbas ke lingkungan sekitar yang menempati lahan PT KAI," pungkasnya.