SUKABUMIUPDATE.com – Nahas nasib bocah (9 tahun), sebut saja Bunga, warga Kampung Cisarua, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini terpaksa harus diikat menggunakan kain selendang di kursi oleh ibunya, karena sering membenturkan kepalanya sendiri ke tembok rumah.
“Bukannya saya tega mengikatnya, tapi terpaksa, karena jika lepas dari pengawasan saya, Bunga selalu membenturkan kepalanya sendiri ke tembok,†ujar Sumarni (42 tahun), ibu Bunga kepada sukabumiupdate.com di kediamannya, Jumat (22/9/2017).
Sumarni mengaku, sering melihat anak bungsunya tersebut dalam keadaan benjol, dan berdarah. “Ya, mau bagaimana lagi, khawatir, kalau gak diikat, kepala bagian belakangnya terluka akibat benturan,†tuturnya dengan nada pilu.
Dijelaskan Sumarni, anak bungsu dari lima bersaudara tersebut telah tiga tahun hiper aktif, bahkan tidak bisa tidur malam.
“Saat berusia satu tahun, Bunga sudah tidak bisa berjalan. Kami pernah membawanya ke rumah sakit, dan hasilnya, dokter mengatakan, Bunga mengidap paru-paru,†ucapnya.
Sumarni kembali mengaku, sebelumnya Bunga pernah menjalani perawatan selama sembilan bulan, namun saat menginjak usia tiga tahun, belum juga ada kemajuan, malah tidak bisa berjalan, dan bicara.
“Sempat juga berobat jalan di Bunut (RSUD Syamsudin SH) selama satu tahun, tapi sampai saat ini belum juga sembuh,†keluhnya.
Sementara Kabid Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi, Deni Hendrawan Soedrajat mengatakan, akan membantu penyembuhan Bunga, dan akan memberikan fasilitas yang layak untuk aktivitas sehari-hari.
“Saat ini, Bunga membutuhkan tempat tidur yang ada pengamannya, seperti box bayi, jadi nanti ia bisa nyaman. Kami akan bantu apa yang dibutuhkan Bunga,†singkatnya, pada kesempatan sama, saat menyambangi Bunga di kediamannya.