SUKABUMIUPDATE.com – Ada yang berbeda di seren taun ke-649 di Ciptagelar, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dari deretan tamu undangan VIP pejabat daerah Kabupaten Sukabumi, terlihat jelas ada raja-raja se-nusantara, dan ratu seperti, Sultan Demak, Raja Sinjai, Raja NTB, Raja NTT, Raja Luwu, Raja Agung Tapanuli serta Ratu Sumatra Utara.
"Alhamdulillah beliau-beliau bisa hadir di kasepuhan, untuk kedepannya kita berharap bisa lebih mempererat tali silaturahmi warga adat se-Nusantara," ujar Kasepuhan Kampung Adat Ciptagelar, Abah Ugi Sugriana Rakasiwi, kepada sukabumiupdate.com, Minggu (17/9/2017).
BACA JUGA:Â Pasokan Padi di Kampung Adat Kabupaten Sukabumi, Cukup untuk 95 Tahun ke Depan
Sementara itu, Raja NTT Gabriel menegaskan, tidak ada alasan untuk tidak mendukung kebudayaan yang ada di Ciptagelar, karena Cipatagelar atau kebudayaan Sunda berada di pulau Sunda Besar, dan dirinya berada di Sunda Kecil.
"Acara kebudayaan seperti ini harus didukung, ini tidak akan mengganggu tatanan pemerintahan," tegas Raja NTT (Ketua Lembaga Adat NTT) Gabriel, di sela-sela acara.
BACA JUGA:Â Sakralitas Ritual Saren Taun di Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi
Justru dalam hal kebudayaan, pemerintah harus mendukung penuh, dan saling bekerja sama. Tanpa adanya raja-raja, lanjut Gabriel, dulu mungkin negara tidak akan ada, bahkan saat ini pun, ketika berbicara soal hutang negara sangat lah kecil.
"Untuk bantu hutang negara pun, kami sangat siap karena 6000 triliun itu kecil bagi kami," tandasnya.