SUKABUMIUPDATE.com - Seren Taun di Kampung Adat Kasepuhan Kesatuan Adat Banten Kidul Ciptagelar ke 649, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, di musim kemarau ini berlangsung meriah, ditambah hasil panen padi pada tahun ini mengalami kenaikan yang sangat signifikan.
Tercatat, dari tahun ke tahun, mulai 2011 sampai 2017 diperkirakan lebih dari 40 persen hasil panen padi mengalami kenaikan.
BACA JUGA:Â Fahmi Dukung Kota Sukabumi Gelar Seren Taun
"Hasil panen dari 2011, sampai 2017 berjumlah 44.400 Ton padi, dengan kata lain, cadangan beras kita cukup sampai 95 tahun kedepan untuk memasok warga adat dalam, sejumlah 22 ribu jiwa, dan warga adat luar 20 ribu jiwa," beber kasepuhan Abah Ugi Sugriana Rakasiwi, kepada sukabumiupdate.com, Minggu (17/9/2017).
Meskipun saat menjelang panen padi masuk kepada musim kemarau, namun menurut Abah, kampung adat malah diuntungkan dengan datangnya musim kemarau tersebut. Karena, kondisi yang biasanya dingin dan kurang pencahayaan matahari lantaran di tengah hutan kini sedikit banyak menjadi panas.
"Untuk panen pun meningkat karena memang untuk hari biasa disini dingin. Jadi, selain memang ada dampak seperti daerah lain akibat kemarau, namun sisi lainnya pun kita diuntungkan," akunya.Â
BACA JUGA:Â Seren Taun Upacara Adat Sunda yang Lestari dari Ratusan Tahun
Sementara itu, Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono yang ikut menghadiri Seren Taun mengucapkan, selamat atas terselenggaranya upacara ritual tahunan tersebut. Ditambah, hasil pertanian terus meningkat, padahal di kampung adat hanya panen padi satu kali dalam setahun.Â
"Alhamdulillah leuit pun bertambah karena hasil panen yang terus naik, ini merupakan bentuk komitmen bisa menyimpan hasil panen, karena hasil panen padi bukan untuk di jual, sehingga kebutuhan beras terus bisa tercukupi," ujar Wakil Bupati Sukabumi, Ajo Sardjono.
Namun demikian, dirinya tetap menitipkan hutan taman nasional yang saat ini berada di sekitar kampung adat yang tidak boleh diganggu, dan harus di rawat kelestariannya kecuali hutan garapan.Â
"Ini merupakan zona khusus, jadi kami bisa ikut membangun infrastruktur sekarang, bahkan tahun kemarin pun provinsi mengucurkan anggarannya," tandas Adjo di sela-sela kegiatanya.