SUKABUMIUPDATE.com – Sekitar 100 orang warga dari tiga desa, yaitu Desa Ciwaru, Mekarsakti, dan Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, satroni lokasi tambang emas yang diduga liar di Kampung Bojonggadog, Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Informasi dihimpun, kedatangan mereka tersebut guna meminta agar tambang emas itu ditertibkan, lantaran limbah hasil tambang mencemari irigasi pertanian ditiga desa (Desa Ciwaru, Mekarsakti, dan Desa Tamanjaya) Kecamatan Ciemas.
BACA JUGA:Â Fraksi Rakyat: Tambang di Padabeunghar Kabupaten Sukabumi Masih Banyak yang Ilegal
Selain itu, mereka pun menuntut agar tambang-tambang di lahan Perhutani ditutup, serta meminta lokasi pengolahan tambang menjauhi irigasi.
Kepala Desa Ciwaru, Topik Guntur Rohmi mengaku kedatangannya bersama warga tersebut untuk meminta agar kegiatan penambangan liar di wilayah Kecamatan Ciemas, terutama yang mengancam aliran Sungai Cimarinju, Cikanteh, dan Sungai Ciletuh, segera ditertibkan sekaligus dibersihkan.
"Kami mohon secepatnya ada tindakan tegas dari pihak berwenang, dan kami berikan waktu seminggu untuk penertiban serta minta kesadaran pada para penambang, terutama pihak Perhutani, jangan hanya berdiam diri," tandas Topik, kepada sukabumiupdate.com saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (10/9/2017).
BACA JUGA:Â Geruduk Pendopo Negara Kabupaten Sukabumi, Warga Tegalbuled: Segera Cabut IUP Perusahaan Tambang Pasir
Topik mengungkapkan, bahwa pihaknya telah melayangkan surat tembusan kepada Gubernur Jawa Barat, karena selama dua minggu tidak ada tanggapan dari intansi terkait yang dikirim surat tembusan.
“Ketiga aliran sungai tersebut merupakan bagian dari primadona wisata alam Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang selama ini merupakan tempat dan keutuhan alam dan harus dijaga bersama-sama. Selain itu, ketiga aliran sungai tersebut merupakan saluran irigasi teknis untuk pertanian di desa kami,†ungkapnya.
Sementara Wanda (50 tahun), selaku perwakilan warga Kampung Bojonggadog, Desa Mekarjaya, bersedia melakukan sosialisasi kepada para penambang, dan mengecek, serta menertibkan limbah.
"Kami akan segera melakukan pertemuan dengan para penambang. Intinya untuk penertiban, terutama masalah limbah pengolahan,†tegasnya dalam kesempatan sama.