SUKABUMIUPDATE.com - Rencananya, Cacih (52 tahun), akan diungsikan terlebih dahulu besok, Rabu (6/9/2017) ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum mendapat hunian atau tempat tinggal layak.
Sebelumnya, wanita paruh baya yang akrab dengan sapaan Mak Cacih ini menempati rumah yang lebih pantas disebut gubuk dengan kondisi mring dan hampir roboh di Kampung Situawi RT 02/02, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.
BACA JUGA:Â Derita Mak Cacih, Warga Situawi Kota Sukabumi Tinggal Dirumah Hampir Roboh
"Alhamdulillah, setelah dibujuk lama, dan mengabarkan suaminya lewat telepon, Mak Cacih mau dipindahkan terlebih dahulu ke Rusunawa, besok siang," kata Lurah Karang Tengah, Toni Slamet, kepada sukabumiupdate.com, saat menyambanginya untuk membujuk agar pindah terlebih dahulu ke Rusunawa, karena khawatir rumah tersebut sewaktu-waktu roboh, sambil mencari solusi, Selasa (5/9/2017.
Toni mengaku, pihaknya telah berusaha untuk mengajukan bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda), namun terkendala tanah yang ditempatinya tersebut bukan merupakan miliknya, atau berstatus tanah sewa.
BACA JUGA:Â Suami Lumpuh, Warga Cibiru Kabupaten Sukabumi Ini Jadi Tulang Punggung
"Kemarin juga, pak Sekda (Sekretaris Daerah) sudah ke sini, meninjau langsung dan memberikan bantuan serta menyarankan, agar Mak Cacih segera dipindahkan terlebih dahulu sementara waktu ke Rusunawa, sambil mencari solusi. Saat ini kita fokus menyelamatkan Mak Cacih, dan dua KK (Kepala Keluarga) lainnya supaya terhindar dari kecelakaan seperti roboh," bebernya.
Di wilayahnya sendiri, tambah Toni, ada kurang lebih 189 RTLH, dan yang memenuhi syarat, hanya sekitar 89 rumah, dari 16 ke RW-an.
BACA JUGA:Â Warga Cikakak Kabupaten Sukabumi Butuh Uluran Tangan
Sementara, Mak Cacih sendiri bersedia dipindahkan terlebih dahulu dari tempat itu, meski dirinya mengaku  merasa berat lantaran rumah tersebut telah turun-temurun sejak dari orang tuanya, walau pun bukan tanah miliknya.
Ia pun berharap bisa mendapatkan bantuan. "Mudah-mudahan ada yang membantu secepatnya, kalau harus pindah dari sini, sebenarnya berat karena di sini banyak keluarga, dan kedepannya seperti apa? Walau pun gratis selama setahun, kata pak Lurah, dan pak Sekda," ucapnya sambil mengusap air mata.a