SUKABUMIUPDATE.com – Bejad benar IS (52 tahun) asal Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi ini. Ia tega mencabuli dua putri kandungnya, hingga salah satunya melahirkan anak laki-laki. Kini, guna mempertangungjawabkan perbuatannya, IS mendekam di sel tahanan Markas Polsek Warungkiara.
Keterangan yang dihimpun, terbongkarnya perilaku bejad IS yang dikenal sebagai Preman atau jawara ini, ketika salah orang anak gadisnya sebut saja namanya Melati (16 tahun) melahirkan seorang anak laki-laki.
BACA JUGA:Â Diduga Jadi Korban Pemerkosaan, Kini Bunga Terbaring di IGD Rumah Sakit Sekarwangi Kabupaten Sukabumi
Warga yang mengetahui Melati melahirkan, padahal belum menikah curiga. Selidik punya selidik, ternyata anak yang dilahirkan Melati adalah hasil benih IS. Ironisnya, warga yang mengetahui itu, tidak berani melaporkan ke pihak yang berwajib, karena takut.
Kabar Melati melahirkan, sampai ke telinga Nanang paman Melati. Ia pun membujuk keponakannya itu untuk mengungkap lelaki yang telah menghamilinya. Namun alangkah kagetnya Nanang ketika mendengar pengakuan Melati bahwa yang menghamilinya adalah IS.
BACA JUGA:Â Perkosa Cucu Dua Kali Usai Nonton Film Biru, Kakek dari Ciambarjaya Kabupaten Sukabumi
Dari pengakuan Melati, terungkap pula bahwa IS sering menggagahi Mawar (19 tahun) yang tak lain kakak kandung Melati.
Nanang kemudian melaporkan kejadian itu kepada pihak Polsek Warungkiara. Petugas Polsek yang mendapatkan laporan langsung melakukan penangkapan terhadap IS. Perbuatan bejad itu ia lakukan terhadap kedua anaknya, sejak tahun 2011 silam ketika Mawar dan Melati masih duduk di kelas IV Sekolah Dasar.
BACA JUGA:Â Warga Ciambar Pelaku Pencabulan Gadis Cibadak Dilimpahkan ke Polres Sukabumi
Kepala Unit Reskrim Polsek Warungkiara Bripka Deppy membenarkan adanya laporan pencabulan terhadap dua anak kandung sekaligus. Menurut pengkuan IS dihadapan penyidik, ia pertama mencabuli Mawar sekitar tahun 2011 silam di sekitar wilayah parungkuda dengan rayuan akan mengajak korban ke rumah ibu kandungnya.
“Perbuatan itu ia lakukan dengan ancaman dan kekerasan, dan perbuatan tak senonoh itu dilakukan berulangkali. Kali terakhir korban digagahi sekitar 27 Agustus 2017 silam,†terang Deppy, Minggu (3/9/2017).
BACA JUGA:Â Birahi Memuncak, Oknum Pemuda Kecamatan Nagrak Perkosa Bocah di Kebun
Sementara Melati anak keduanya, ia gagahi di IS di bilangan Kecamatan Warungkiara. “Apabila tidak mau menuruti keinginan pelaku, IS tak segan-segan mengancam. Bahkan IS dalam menggauli kedua anaknya itu dilakukan secara bergantian dengan istrinya,’’ terang Deppy.
Akibat perbuatan IS, kedua anak kandungnya itu mengalami trauma, dan mengalami sakit pada bagian selangkangannya.