SUKABUMIUPDATE.com – Kejadian luar biasa (KLB) yang melibatkan puluhan orang akibat keracunan massal di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (2/9/2017) hinggi kini masih ditangani tim medis Puskesmas dan Rumah Sakit Bhakti Medicare (BMC).
Informasi dihimpun, hingga Minggu (3/9/2017) pagi ini belom ada laporan pasien yang dirawat di dua tempat (Puskesmas dan RS BMC) dipulangkan.
Sebelumnya, sebanyak 36 orang warga di dua kampung, yaitu Kampung Benteng, dan Kampung Pasir Tengah, Desa Kutajaya, alami keracunan massal.
BACA JUGA:Â Kapolres Sukabumi Kunjungi Para Korban Diduga Keracunan Sate Kambing Hewan Kurban di Puskesmas Cicurug
Diduga kuat, peristiwa (Keracunan massal) yang menimpa warga di dua kampung tersebut terjadi setelah mereka menyantap sate Kambing hewan kurban, pada Jumat (1/9/2017) sekitar pukul 17.00 WIB. Karena, Sabtu (2/9/2017) pagi, sekitar pukul 05.00 WIB, mayoritas warga, mulai merasakan mual-mual, mules, muntah, sakit perut, pusing, mencret, kejang-kejang, dan panas.
36 orang warga yang terdiri dari anak-anak, remaja, dewasa, dan para orang tua ini, semuanya masih ada ikatan saudara atau keluarga besar.
BACA JUGA:Â Bantu Korban Keracunan, Puluhan Blangkar Dikirim BPBD Kabupaten Sukabumi ke Puskesmas Cicurug
“Jadi, dari 36 orang warga yang keracunan massal ini setelah mereka menyantap sate daging Kambing hewan kurban tersebut tenyata masih ada ikatan kerabat (Keluarga besar). Di antaranya seperti satu keluarga lima jiwa yang dirawat di Puskesmas (Cicurug). Yaitu Margono (47 tahun), dan isterinya Aisyah (40 tahun), serta ketiga anaknya yang terdiri dari Rahma (16 tahun), Alifa (9 tahun), dan Naila (2 tahun), warga Kampung Pasir Tengah RT 04/03,†terang Kepala Desa Kutajaya, Ujang Royani, kepada sukabumiupdate.com, saat dikonfirmasi di sela-sela kesibukannya menjenguk para korban di Puskesmas Cicurug, Sabtu (2/9/2017) tadi malam.
Kata Ujang, mayoritas korban keracunan massal ini setelah mereka menyantap sate Kambing daging kurban. Karena waktu itu, sambung Ujang, ada pemotongan satu ekor Sapi, dan tiga ekor Kambing di Halaman Mesjid Nurul Falaf di Kampung Pasir Tengah RT 04/03.
Setelah penyembelihan hewan kurban dan dibagikan ke warga, kata Ujang, Jumat sekitar pukul 17.00 WIB dilanjutkan dengan membakar sate Kambing, bersama-sama menggunakan bumbu kacang dari Tamami (69 tahun), pedagang sate Kambing keliling yang masih merupakan kerabat atau keluarga besar para korban keracunan, termasuk anak, dan cucu, serta cicitnya.
“Dua belas jam setelah menyantap sate Kambing, kira-kira pukul 02.00 WIB (Sabtu dini hari), warga tersebut merasakan mules, mual-mual, dan pusing, bahkan ada yang panasnya tinggi,†ungkap Ujang.
Mengetahui hal itu, atas laporan dari warga, kata Ujang, akhirnya pagi sekitar pukul 07.00 WIB, mereka pun mulai dibawa ke Puskesmas Cicurug, dan ada pula yang berobat ke dokter praktik di sekitar Cimalati.
“Tapi semakin siang, semakin bertambah banyak, para korban berdatangan, dan setidaknya sekitar tujuh korban lainnya harus dirujuk ke Rumah Sakit swasta (BMC) untuk memjalani rawat inap, karena di antaranya masih ada yang mengalami dehidrasi terus menerus, panas tinggi, serta kejang-kejang,†bebernya.
BACA JUGA:Â Korban Diduga Keracunan Sate Kambing Hewan Kurban di Kutajaya Kabupaten Sukabumi, Jadi 26 Orang
Informasi kejadian tersebut pun akhirnya meluas ke mana-mana dan pada Sabtu malamnya, selain Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Harun Al Rasid, Kapolres Sukabumi, AKBP M Syahduddi pun turut menjenguk para korban di Puskesmas Cicurug.
Malahan dari BPBD Kabupaten Sukabumi sampai mengirim bantuan, berupa puluhan blangkar ke Puskesmas Cicurug, untuk membantu sarana dan prasana karena terbatasnya peralatan yang ada. Kini. Peristiwa keracunan massal ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, dan menanggung seluruh biaya selama pengobatan berlangsung.