SUKABUMIUPDATE.com – Ternyata, kebakaran lahan di hutan yang terjadi di beberapa titik di wilayah Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memang sudah rutin selalu ada dari tahun ke tahun, terutama di musim kemarau. Hal itu dikemukakan Pian (55 tahun), warga Kampung Neglasari, Kedusunan Cikadal, Desa Mandrajaya.
Ia menuturkan, setiap tahunnya terjadi pembakaran hutan. “Jadi bagi kami di sini, sudah tidak aneh lagi. Adapun sumber api dari mana atau untuk tujuan apa? Kurang begitu tahu. Bagi kami, sudah tidak aneh lagi, bahkan api itu sampai ke jalan desa pun sudah biasa," tuturnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (2/9/2017).
BACA JUGA:Â Lagi, Kebakaran Hutan Terjadi di Sekitar Geopark Ciemas Kabupaten Sukabumi
Sementara PJs Kepala Desa Mandrajaya, Iwan muhdiawan menuding ada oknum yang melakukan hal tersebut. “Pasti ini ada oknum segelintir warga yang tidak memikirkan dampak atas pembakaran hutan ini,†duganya kepada sukabumiupdate.com saat dikonfirmasi di lokasi hutan Jati Blok Neglasari, dalam kesempatan terpisah.
Nantinya, kata Iwan, sering dimanfaatkan petani penggarap untuk bercocok tanam, seperti yang sekarang terjadi di Desa Mandrajaya.
BACA JUGA:Â Hutan di Sekitar Geopark Ciemas Kabupaten Sukabumi Terbakar, Muspika Akan Panggil Pihak Desa dan Warga
“Bisa dilihat, sama sekali tidak ada warga yang ikut memadamkan api, karena mereka sudah beranggapan ini hal biasa saja. Kami, sebenarnya menunggu adanya koordinasi, baik dari pemilik lahan, atau BKSDA untuk memberikan arahan, agar pembukaan lahan jangan dibakar, takutnya merembet ke hutan lindung Cikepuh," tandas Iwan.
Sedangkan Camat Ciemas, Lesto Rosadi membenarkan memang ada kabar sudah biasa tiap tahun selalu terjadi kebakaran hutan. Namun, kata dirinya, belum tentu juga pembakaran ini untuk membuka lahan pertanian.
BACA JUGA:Â Heboh, Hutan di Sekitar Geopark Ciemas Kabupaten Sukabumi, Terbakar
"Bukan masalah jangan aneh, cuma kan ini sudah masuk wilayah Geopark, saya selalu mengingatkan, baik dalam kesempatan rapat atau pertemuan pada semua Kepala Desa, dan nanti, hari Senin (4/9/2017) akan memberikan arahan kembali," tegasnya dalam kesempatan sama.