SUKABUMIUPDATE.com - Sekitar 50 orang perwakilan warga Kecamatan Tegalbuleud, geruduk Gedung Pendopo Negara Kabupaten Sukabumi Jalan A Yani Kota Sukabumi Selasa (29/8/2017). Kehadiran warga ke sana, guna mendampingi rapat koordinasi terkait perusahan tambang pasir yang berdampak terhadap masyarakat sekitar.
Dari pantauan sukabumiupdate.com massa berdatangan dengan menggunakan mobil bak terbuka dan membawa berbagai tulisan di kertas karton juga spanduk bertuliskan "Menambang Pasir Besi Sama Dengan Melenyapkan Sejarah Geologi Sukabumi di Mata Internasional Segera Cabut !!! Seluruh IUP Operasi Produksi. Tanpa Kecuali." Tidak ada orasi dalam aksi tersebut.
BACA JUGA:Â Tolak Eksploitasi Pasir Besi di Pajampangan Kabupaten Sukabumi, Geber Pasir Akan Lakukan Aksi Damai
Salah seorang warga Desa Buni Asih Kecamatan Tegalbuleud Yanto (50 tahun) mengatakan, aksi menolak tambang pasir besi ini bukan kali pertama dilakukan warga. “Kehadiran tambang pasir di wilayah Tegalbuleud sangat merugikan masyarakat sekitar. Selain mengeluarkan suara bising dari alat tambang, juga mengeluarkan kepulan asap. Bahkan kehadiran tambang pasir di sana membuat sawah gagal panen akibat kekurangan air. Kemudian aktivitas belajar mengajar di salah satu sekolah terganggu,†kata Yanto.
Warga, kata dia, berhara Pemerintah Daerah segera melakukan pembekuan atau pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) bagi seluruh perusahaan pertambangan yang ada di sana, tanpa terkecuali Perumda Aneka Tambang milik Pemda Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA:Â Soal Pasir Besi, Masyarakat Buniasih Kabupaten Sukabumi Datangi Kepala Desa
"Mereka sudah melakukan malpraktek dan wanprestasi dimana tidak melakukan proses pengolahan menjadi barang setengah jadi," katanya.
Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sukabumi, Dedi Chardiman, Pemda kabupaten Sukabumi akan menyikapi persoalan yang dihadapi masyarakat.
"Kita akan lihat seperti apa terkait pertambangan itu. Bupati akan mengkaji secara komprehensip baik dalam legal aspek yang dimiliki, maupun kondisi sosial yang terjadi dimasyarakat termasuk yang menyampaikan aspirasi hari ini. Harapannya hari ini mendapatkan solusi dari pemangku kebijakan," singkatnya.