SUKABUMIUPDATE.com - Setelah bergelut bersama di alam, selama lebih dari setengah abad lamanya, kini para perintis dan senior pecinta alam dari berbagai kampus dan perhimpunan berkumpul membahas masalah bangsa, dan kepecintaalaman selama dua hari berturut-turut di destinasi Wisata Situgunung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (25/8/2017).
Pantauan sukabumiupdate.com, acara yang dihadiri Herman Lantang, Aristides Katoppo, Rudi Badil, Kuntoro Mangkusubroto, Erry Ryana Harjapamengkas, Iwan Adurrahman, dan lainnya ini selain bersilaturahmi setelah 20-30 tahun tak bertemu, juga buat membahas permasalahan bangsa, terutama tentang lingkungan dan alam.
BACA JUGA:Â Sukabumi Cat Lovers, Pecinta Kucing Jalanan Tak Bertuan hingga Berharga Belasan Juta
Aristides Katoppo, salah seorang pecinta alam Mapala Universitas Indonesia (UI), juga pentolan Media Sinar Harapan ini mengatakan, alam adalah tempat pembentukan karakter anak bangsa yang sangat baik.
Selain belajar setia kawan, kata dirinya, cermat dan tidak gampang menyerah, alam juga membentuk rasa persatuan di antara pegiatnya.
"Di sini, kami menghargai satu sama lain. Tidak melihat dari mana kami berasal, ras, agama, suku atau yang lainnya. Ada pelajaran didalamnya kebersamaan, keanekaragaman, menjadikan kami saling menghidupi dan menghargai satu sama lain," katanya kepada sukabumiupdate.com, siang tadi.
Aristides menambahkan, dalam pertemuan tersebut juga tercipta dua Pesan Pangrango, yang disepakati sesama pecinta alam dan para sesepuh pegiat pecinta alam, di antaranya:
BACA JUGA:Â Ini Komunitas Mancing Tanpa Batas, dari Sukabumi Hingga Alaska
Pesan Pangrango
1. Kami berkegiatan di alam dengan tujuan mendidik diri, menumbuhkan rasa cinta tanah air, dan cinta lingkungan.
2. Dalam berkegiatan di alam, kami menghargai perbedaan, baik suku, agama, ras, dan golongan.
"Sebetulnya, pesan tersebut sudah ada dalam kode etik kami. Namun ini sebagai pengingat untuk kami, dan generasi selanjutnya, agar selalu cinta terhadap alam, menjaga dan melestarikannya," tutup Aristides.