SUKABUMIUPDATE.com - Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kabupaten Sukabumi, akhirnya tangani Dedi Karyadi (41 tahun), penderita kanker asal Kampung Nyalindung RT 03/7, Desa warnajati, Kecamatan Cibadak.
Kini, Dedi terbaring di Rumah Sakit Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sekarwangi, guna mendapatkan perawatan medis dengan didampingi istri, dan anaknya.
Relawan ACT, Siti Mariyam, selaku Koordinator Wilayah (Korwil) Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sukabumi, mengaku dua hari lalu, ACT MRI Sukabumi mendapat kabar, ada warga yang terkena penyakit kanker, dan mereka pun langsung merespon.
BACA JUGA: Akhirnya, Penderita Tumor Asal Warnajati Dibawa ke RS BLUD Sekarwangi Cibadak Kabupaten Sukabumi
"Setelah sampai rumahnya, dari ACT MRI Sukabumi langsung membuatkan Jamkesda ke Dinsos, dikarenakan Jamkesda yang dia (Dedi) punya sudah lewat masa berlakunya. Alhamdulillah, dengan kita bersinergi sama pihak pemerintah, semua dipermudah," aku Siti kepada sukabumiupate.com, Jumat (18/8/2017).
ACT MRI Sukabumi pun lanjut Siti, berkoordinasi dengan pihak PMI Kabupaten Sukabumi untuk meminjam ambulans.
"Alhamdulillah, direspon. Kami pun akan mendampinginya, Insya Allah, sampai tuntas," ucap Siti berjanji.
BACA JUGA: Idap Tumor, Dedi Berharap Bantuan Pemkab Sukabumi
Senada, Kristiawan, Relawan Sosial Sahabat Kristiawan Peduli (SKP) mengaku mendapat kabar dari Rumah Zakat.
"Saya dapat info dari Ahmad (Rumah Zakat), bahwa ada warga Kampung Nyalindung dalam kondisi kesehatan mengkhawatirkan, yaitu mengidap kanker getah bening. Setelah dilihat ke lapangan, ternyata memang kondisinya sangat mengkhawatirkan, lukanya sudah bau busuk," aku Kristiawan dalam kesempatan sama.
Setelah berbicara dengan pihak keluarga, kata Kristiawan, ternyata Dedi sudah lama tidak mendapat perawatan. Bahkan lanjutnya, kartu Jamkesdanya pun sudah expired pada tahun 2015.
BACA JUGA: Risman Penderita Tumor Asal Tegal Panjang Kabupaten Sukabumi Akhirnya Dibawa ke Hasan Sadikin
"Kami pun berinisiatif untuk menghubungi relawan-relawan, di antaranya ACT, dan Rumah Zakat. Buat kedepannya masih tetap mendampingi sesuai kemampuan kita," imbuhnya.
Sementara istri Dedi, Wati (34 tahun) bersyukur kepada para relawan yang sudah membantunya. "Kami sangat bersyukur, terima kasih banyak kepada relawan-relawan yang sudah membantu suami saya sedang sakit," sampainya masih dalam kesempatan sama.
Wati pun mengaku sedih, melihat kondisi fisik suaminya (Dedi) itu yang kian hari semakin bertambah parah.
"Beban saya itu, terutama punya tiga orang anak yang masih sekolah. Yang paling besar, Dadan Sopiyulloh (17 tahun), Siti Supriatini (11 tahun), dan Ramdani (5,5 tahun). Melihat suami saya sakit, kami pun kalang kabut. Bukannya tidak mau ngobatin suami, untuk makan pun susah, anak masih kecil-kecil dan memerlukan biaya," papar Wati dengan mata berkaca-kaca.
BACA JUGA: Idap Kanker Siti Maesaroh Warga Bojongwaru Kabupaten Sukabumi Ingin Berobat
Yang jadi beban Wati saat ini, aku dirinya, yaitu suaminya memiliki kaitan atau beban terhadap salah satu Koperasi di Kabupaten Sukabumi.
"Sedangkan bunganya semakin sini kian besar, dari mana kami untuk membayar hutang. Makan sehari-hari saja dikasih orang tua, dan kerja serabutan. Siapa saja yang nyuruh, seperti nyuci baju, piring di tetangga, dan lain sebagainya," ucap Wati.
Wati pun berharap, kepada pihak dinas terkait untuk dapat membantunya. Alhamdulillah, sekarang bisa masuk rumah sakit, atas bantuan relawan-relawan yang peduli dengan keluarga kami," tutupnya.