Jadi Saksi Sejarah, Tugu Palagan di Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi

Minggu 13 Agustus 2017, 04:41 WIB

UKABUMIUPDATE.com - Berdiri kokoh di wilayah Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kedua tugu yang diberi nama Palagan ini jadi bukti sekaligus saksi sejarah perlawanan masyarakat Pajampangan terhadap tentara Belanda di masa penjajahan.

Salah satu tugu terletak di Kampung Cirangkong RT 03/05, Desa Tanjung, berdekatan dengan Jembatan Cikarang Sasak, Desa Sukamukti, Kecamatan Waluran. Sedangkan tugu lainnya lagi berada di belokan Kondang, sekitar 200 meter dari tugu utama. Kedua tugu ini dinilai banyak menyimpan sejarah perjuangan, khususnya bagi penduduk Jampang Kulon.

Informasi dihimpun, ternyata tidak ada yang tahu persis kapan Tugu Palagan ini dibangun. Banyak versi menyebutkan, ada yang mengatakan kedua tugu tersebut dibangun pada tahun 1945, 1947, 1949, dan tahun 1950, bahkan ada pula yang mengatakan dibangun sebelum zaman kemerdekaan.

BACA JUGA: Tugu Batas Kota Kabupaten Sukabumi jadi Korban Vandalisme Pelajar

Salah satu tugu atau biasa dikenal masyarakat sekitar dengan sebutan tugu utama memiliki panjang sekitar 30 meter, dengan lebar kurang lebih  20 meter, dan tinggi delapan meter ini berdiri kokoh di atas lahan seluas 500 meter persegi, di mana di atasnya terdapat Bambu runcing sebagai simbol perlawanan.

Menurut anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Markas Ranting Kecamatan Jampang Kulon, Encup (80 tahun), selaku salah satu pelaku sejarah, sebelum tentara Belanda menginjakan kakinya di wilayah Jampang Kulon, sekitar tahun 1943 masyarakat Jampang Kulon sudah dilatih Keibodan oleh seorang bernama Yuyun Rupendi.

“Dan pada tahun 1945 dibentuklah Kesatuan Laskar Rakyat, di antaranya terdiri dari R Yuhamad, Yusuf, Marjuki, dan R Ganda Sasmita, dibawah kepemimpinan S Waluyo, sampai Juli 1947,” tutur Encup, kepada sukabumiupdate.com, sewaktu ditemui dalam salah satu kesempatan baru-baru ini.

Encup mengatakan, pada tahun 1947 datang tentara Belanda ke Jampang Kulon, dan mendirikan markas di alun-alun yang sekarang terdapat Gedung Gerbang Mapak. Sehingga sambung Encup, pada saat itu pula pasukan yang ada di Jampang Kulon, dirubah menjadi tiga seksi, tiga kompi, tiga batalyon, tiga barikade, dan divisi Bambu runcing, dibawah pimpinan Cece Subrata, dan D Sukendar.

“Seksi-seksi Uci Sanusi, dan Ekong, bermarkas di Surade, dan semua ini dibawah komando Haerul Saleh,” ucap Encup, pejuang yang kini tinggal di Kampung Leuwi Nanggung RT01/01, Desa Bojongsari, Kecamatan Jampang Kulon tersebut.

BACA JUGA: Menengok Batas Kabupaten Sukabumi dan Bogor yang Membingungkan Warganya

Awalnya, kata Encup, wilayah Jampang Kulon dipimpin langsung Tentara Republik Indonesia pimpinan Kapten Pendi. Kompi Satu Sarikay, Kompi Dua Saptaji, bermarkas di Sodong, dan Cikanyere, komandannya Rustaman. Maliah bermarkas di Hajipura.

Veteran (Encup) yang kini kondisinya sakit-sakitan inipun tetap semangat menjelaskan ke sukabumiupdate.com, bahwa pada tahun 1948, setelah Tentara Republik Indonesia ditarik ke Jogjakarta, perjuangan di Jampang Kulon dipimpin oleh Cece Subrata.

“Awal pertempuran sengit itu, memang terjadi di situ. Tugu utama dekat Jembatan Cikarang Sasak, waktu itu masih terbuat dari kayu Kelapa, sampai kami terdesak dan mundur, terjadi lagi perlawanan di belokan Kondang. Kami hanya berbekal satu senjata stand, Bambu runcing, dan Golok. Kami punya pusaka inti waktu itu, dimana orang-orangnya kebal dengan peluru. Pasukan inti dengan senjata Golok menyusup dari sayap kanan, dan kiri, mendekati tentara Belanda,” beber Encup, seraya menghela napas panjangnya tatapan matanya kosong menerawang, mengingat-ngingat kembali kenangannya ke tempo dulu.

Encup mengungkapkan, kebanyakan korban yang berjatuhan itu warga biasa, selain menangkap hidup-hidup, ditembak, dan dibuang entah ke mana? Mereka (Tentara Belanda) juga membakar rumah, berapa ratus jiwa yang sampai saat ini belum tahu rimbanya. Secara detail lanjutnya, jumlah korban pada tahun 1947 sangat sulit, diperkirakan bisa mencapai 500 jiwa lebih yang terdiri dari masyarakat dan pasukan.

Encup yang mengaku baru tujuh tahun ini menerima tunjangan sebesar Rp2.200.000 menambahkan banyak masyarakat yang kehilangan keluarganya.

“Bahkan kakek saya pun (Mukim-red) diculik sama tentara Belanda. Pada saat itu, bagi kami sangat sulit karena tentara belanda dibantu oleh orang-orang pribumi. Kami perang, selain melawan tentara Belanda, juga menghadapi DI TII," imbuhnya.

Merawat Tugu Palagan

Sertu Dudu Gunawan, selaku Babinsa yang kini bertugas di wilayah Jampang Kulon mengatakan, selain menjaga keberadan Tugu Palagan, perawatan pun tetap dilakukan, seperti yang dilakukan baru-baru ini bersama para anggota Koramil 2213 Jampang Kulon, dan Pemuda Panca Marga dengan mengecat dan bersih-bersih di lokasi sekitar tugu.

“Ini kan harus tetap terawat, supaya generasi yang akan datang tetap bisa mengingat jasa para pejuang," ucapnya kepada sukabumiupdate.com, dalam kesempatan terpisah.

Sementara Ketua LVRI Markas Ranting Jampang Kulon, Serma Purnawirawan Arud, mengaku meski tak terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajahan tapi peninggalan sejarah tidak boleh hilang dan harus tetap dilestarikan.

BACA JUGA: Keindahan Alam Puncak Tugu Mekarjaya Kabupaten Sukabumi

“Memang, saya dalam peristiwa mempertahankan kemerdekaan, pada tahun 1947 di wilayah Jampang Kulon, tidak mengalaminya. Namun pada waktu itu, orang tua saya yang ikut mempertahankan dan melawan tentara Belanda,” tuturnya ketika disambangi sukabumiupdate.com, dalam kesempatan berbeda.

Menurut cerita orang tuanya, kata Arud, selain di lokasi tugu, terjadi juga pertempuran di Darul Amal.

“Setelah dewasa, saya pun masuk TNI, dan kebanyakan tugas di luar kota. Pernah bergabung dalam operasi Sadagori 65 Bandung, operasi militer di Kalimantan, dan Seroja di Timtim. Sekarang sudah pensiun, pulang ke Jampang, jadi anggota LVRI, malah ditunjuk jadi ketua,” bebernya sedikit menceritakan kisahnya.

Arud pun mengingatkan agar tetap menjaga sekaligus merawat saksi-saksi dan bukti sejarah di Pajampangan. “Memang harus dijaga, dan dirawat. Supaya anak-cucu kita tahu sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan," pungkas Arud yang pernah bertugas di Linud Brigif 17 Cilodong, Bogor, dan di Batalyon 328 ini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Nasional27 Januari 2025, 22:06 WIB

Kabar Duka! Penyanyi Senior - Senator Indonesia Emilia Contessa Meninggal Dunia

Penyanyi senior dan mantan senator Indonesia, Emilia Contessa, meninggal dunia, Senin (27/1/2025). Kabar Emilia Contessa meninggal dunia, dikonfirmasi Risna Ories selaku manager Denada yang merupakan anak dari almarhumah.
Emilia Contessa, meninggal dunia 27 Januari 2025 dalam usia 67 tahun | Foto : Istimewa
Sukabumi27 Januari 2025, 21:30 WIB

Terseret Ombak di Pantai Citepus Sukabumi, Wisatawan Asal Jakarta Berhasil Diselamatkan

Riswan (28 tahun ) wisatawan asal Tebet, Jakarta Utara, nyaris menjadi korban terseret ombak laut di Pantai Istana Presiden, Desa Citepus, Kabupaten Sukabumi, Senin (27/01/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
Wisatawan asal Jakarta Utara nyaris tenggelam di pantai Citepus Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi27 Januari 2025, 21:05 WIB

Cerita Tukang Bengkel Motor di Ciracap Sukabumi: Nabung Receh 8 Tahun Dapat Rp70 Juta

Sadikin, seorang tukang bengkel berusia 34 tahun di Kampung Simpang Sari, Desa Cikangkung, Ciracap, Sukabumi, baru-baru ini menjadi pusat perhatian setelah sebuah video viral memperlihatkan uang receh Rp 70 juta
Uang receh terkumpul Rp 70 juta, hasil nabung selama 8 tahun | Foto : Ragil Gilang
Film27 Januari 2025, 21:00 WIB

Nikmati Libur Panjang Dengan 9 Rekomendasi Serial dan Film Baru Prime Video

Menghadapi libur panjang pastinya mencari berbagai macam tontonan yang dapat mengisi waktu luang. Prime video menghadirkan film dan serial terbaru yang tayang pada Januari ini.
Nikmati Libur Panjang Dengan 9 Rekomendasi Serial dan Film Baru Prime Video (Sumber : Instagram/@primevideoid)
Sukabumi27 Januari 2025, 20:27 WIB

Jelang Perayaan Imlek dan Cap Go Meh Di Sukabumi, Vihara Widhi Sakti Mulai Bersolek

Menjelang perayaan tahun baru imlek 2576 Kongzili yang jatuh pada 29 Januari 2025 di Sukabumi, Vihara Widhi Sakti mulai berbenah, persiapan diperkirakan telah mencapai 90 persen.
Vihara Widhi Sakti di Jalan Pajagalan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi27 Januari 2025, 20:13 WIB

Terungkap! Ini Isi Benda Di Semak-semak Di Palabuhanratu Sukabumi: Bukan Janin Bayi

Misteri penemuan kendi berisi benda mencurigakan di kawasan Dermaga Pelabuhan Laut Pengumpan Regional (PLPR) Palabuhanratu akhirnya terungkap.
Penemuan kendi berisi ari-ari bayi di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Film27 Januari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call, Puncaki Posisi Teratas Netflix

The Trauma Code: Heroes on Call merupakan drama korea terbaru dari Netflix yang berhasil mencuri perhatian para pecinta drakor begitu dirilis seluruh episode pada Jumat, 24 Januari 2025.
Sinopsis Drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call, Puncaki Posisi Teratas Netflix (Sumber : Instagram/@netflixid)
Jawa Barat27 Januari 2025, 19:53 WIB

BMPS Jabar Akui Berat Laksanakan Percepatan Penyerahan Ijazah Siswa: Edaran Disdik Berpotensi Masalah

Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Jawa Barat menanggapi surat edaran Disdik Jabar tentang percepatan penyerahan ijazah jenjang SMA, SMK dan SLB tahun ajaran 2023-2024 atau sebelumnya yang masih tertahan di sekolah.
Ilustrasi ijazah siswa sekolah menengah atas (SMA) | Foto : pinterest.com
Aplikasi27 Januari 2025, 19:00 WIB

30 Link Twibbon Imlek 2025, Desain Keren Tinggal Langsung Pasang!

Twibbon Imlek 2025 hadir dengan desain yang beragam dan menarik, mulai dari gambar lampion, shio, hingga ornamen khas Imlek lainnya.
Twibbon Imlek 2025 bukan hanya sekadar hiasan foto profil, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam. (Sumber : twibbonize.com).
Sukabumi27 Januari 2025, 18:59 WIB

Geger, Warga Palabuhanratu Sukabumi Temukan Benda Diduga Janin Bayi, Polisi Selidiki

Warga Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan benda mencurigakan yang diduga merupakan ari-ari bayi.
Lokasi penemuan diduga janin bayi di area semak-semak kawasan PLPR Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi