SUKABUMIUPDATE.com – Pemandangan tak lazim terlihat di komplek Madrasah Diniya (MD) Nurul Hikmah, Kampung Cimadang, RT 32/10, Desa Cijulang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pemandangan tak lazim itu, antara gedung Madrasah dengan kamar mandi yang konon menelan biaya Rp. 1 miliar itu, tak sebanding dengan kondisi MD Nurul Hikmah yang berada tidak jauh dari lokasi kamar mandi tersebut. Kondisi MD Nurul Hikmah ini, sangat memprihatinkan. Padahal, di sekolah itu, terdapat 120 siswa yang menimba ilmu. Bangunan Madrasah  itu terdiri dari dua bangunan dan sudah tidak layak pakai.
"Ruang kelas dua, muridnya banyak sehingga pengelola sangat kerepotan saat proses belajar, ya namanya juga anak-anak,†ungkap Sukaesih, pengelola madrasah, Selasa (8/8/2017).
Dengan kondisi seperti ini, tambah dia, Â peserta didik yang belajar di ruang kelas cuma sedikit disesuaikan dengan kursi yang ada, sekitar 30 murid untuk dua ruang kelas, tuturnya.
Ia mengatakan untuk kelangsungan pendidikan di Madrsah tersebut, pihak sekolah hanya mengandalkan iuran dari orang tua peserta didik. Sementara kamar mandi itu dibangun dari anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp1 miliar.
Sementara tokoh masyarakat setempat Ugan (68 tahun) mengaku merasa heran dengan sikap pemerintah yang membiayai pembangunan kamar mandi sebesar Rp1 miliar.
“Asa pirahku teuing. Ngawangun kamar mandi aya artosna Rp1 miliar, ari ngabangun madrasah hese,†ujar Ugan (68 tahun) salah seorang warga setempat.
Madrasah ini, kata dia, berdiri dari hasil gotong royong masyarakat. “Iuran berupa hasil pertanian. Dan lahan sekolah itu wakaf. Coba kalau anggaran pembangunan kamar mandi itu setengahnya saja buat madrasah, sekolah ini pasti akan bagus,†katanya.