SUKABUMIUPDATE.com - Sekitar 100 hektar lahan persawahan di Kecamatan Pabuaran, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mulai kekeringan akibat musim kemarau yang melanda wilayah itu. Untuk mengantisipasi gagal panen, para petani terpaksa menarik air dari sungai dengan menggunakan mesin pompa.
Seorang petani Masudin (60 tahun) warga Kampung Cibadak, Desa Cibadak, Kecamatan Pabuaran menerangkan kekeringan ini terjadi akibat pasokan air irigasi persawahan alami penurunan.
BACA JUGA:Â 300 Hektar Sawah di Sukamaju Kabupaten Sukabumi Terancam Gagal Panen
“Sumber air lahan persawahan ini berasal dari irigasi Cihonye.Tapi karena sedang dalam perbaikan, tidak maksimal mengairi persawahan. Petani terpaksa menarik air dari sumber mata air yang berjarak 200 hingga 300 meter menggunakan pompa mesin,†ujar Masudin.
Ia menerangkan, persawahan di wilayah itu, biasanya panen dua kali dalam setahun. “Dengan kondisi sekarang ini, kemungkinan hanya sekali panen,†prediksinya.
BACA JUGA:Â Puluhan Hektar Sawah di Padabeunghar Kabupaten Sukabumi Gagal Panen
Untuk mengisi kekosongan masa tanam, petani beralih ke tanaman sayuran. Ia mengaku, kebutuhan air akan tanaman ini lebih sedikit dibandingkan padi.
Ia menyarankan pemerintah membangun jaringan air dari Sungai Cikaso, karena debit airnya besar, dan manfaatnya bisa dirasakan oleh ptani secara luas. “Kalau irigasi Cikaso dikelola, maka bukan hanya petani Pabuaran saja yang bisa memanfaatkan. Petani dari Kecamatan Sagaranten pun bisa. Ini lebih baik daripada membangun saluran irigasi dari sungai kecil yang debit arinya terbatas,†katanya.Â