SUKABUIUPDATE.com - Dua komponen pemuda Pajampangan,  yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)  dan Forum Jampang Bersatu, sesalkan pemindahan rencana pembangunan bandar udara (Bandara) Citarate Desa Ujunggenteng Kecamatan Cirancap, ke wilayah Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ketua Pengurus Kecamatan (PK) KNPI Surade Ridho Akhbar Fadilah kepada sukabumiupdate.com, Senin (7/8/2017) mengatakan jika pemindahan itu untuk memenuhi kebutuhan transfortasi dua daerah, yakni Kota dan Kabupaten Sukabumi, pemuda akan mendukung.
BACA JUGA:Â Lokasi Bandara Dialihkan, Dishub Survei Lahan di Warungkiara Kabupaten Sukabumi
“Tetapi jika rencana pembangunan Bandara Citarate untuk kepentingan penunjang Geopark, terutama yang berada berada di wilayah Pajampangan, kami rasa akan tidak berfungsi, karena jarak tempuh sekitar tiga jam ke Ciemas dan Ciracap," pandang Ridho.
Ia menambahkan sebelum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat serius memindahkan pembangunan Bandara dari Citarate ke Waringkiara, sebaiknya bukan berdasarkan keinginan pribadi atau golongan, tapi harus berdasarkan hasil kajian.Â
BACA JUGA:Â Di Tempat Ini Bandara Citarate Ujunggenteng Kabupaten Sukabumi Dibangun
Hal serupa dikatakan Ketua PK KNPI Waluran Gelar Darajat. Ia mengatakan jangan sampai Pemerintah hanya memberikan harapan hampa pada warga Pajampangan. “Warga Pajampangan jelas-jelas diiming-imingi. Kalau begini, Pemerintah ternyata Pemberi Harapan Palsu alias PHP,†katanya melalui pesan whatsapp.
Pernyataan keras dilontarkan Sekretaris Presidium Pemekaran Jampang, Bayu Risnandar. Ia menyebut pemindahan pembangunan Bandara itu bukti pemerintah tidak mau mengembangkan ekonomi masyarakat Pajampangan. “Harapan kami, dengan adanya Bandara di Citarate, bukan hanya mempersingkat jarak tempuh ke kawasan wisata Geopark. Tapi untuk mengembangkan ekonomi masyarakat, terutama dari hasil pertanian,†ketus dia.
BACA JUGA:Â Duh, Masyarakat Jampang Kabupaten Sukabumi Merasa Dianaktirikan
Bukti keberadaan bandara sebagai penunjang ekonomi, kata dia, bisa dilihat di Pangandaran. "Bandara bisa jadi jembatan perekonomian, di Pangndaran, dimanfaatkan juga untuk mengangkut hasil tangkapan ikan yang segar-segar," tegasnya.