SUKABUMIUPDATE.com - Naiknya harga garam, juga berimbas terhadap produksi ikan Asin di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa barat.
Raniah (58 tahun), warga Kampung Rawakalong Cipatuguran RT 01/31, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, mengeluhkan naiknya harga garam.
Pembuat ikan asin (Raniah) ini beralasan karena harus mengurangi jumlah pembelian garam, sebagai salah satu bahan bakunya.
“Sekarang harga garam kristal naik, jadi Rp6 ribu per Kilogram (Kg). Padahal, sebelumnya hanya Rp2 ribu saja per Kg. Naiknya tinggi, ini bikin bingung," keluh Raniah kepada sukabumiupdate.com, saat ditemui di tempat pengasinan, Sabtu (5/8/2017).
Ia pun menjelaskan untuk membuat ikan asin membutuhkan banyak garam kristal. Satu kuintal ikan asin, kata dirinya, bisa menghabiskan sekitar 25 Kg garam, dan buat ikan asin Cue kurang lebih 15 Kg garam.
“Itu dipakai saat merebus ikan asin. Di sini biasa membuat ikan asin jenis Petek, Rebon, Teri, dan ikan asin Cue Tongkol, serta Layur," jelasnya.
BACA JUGA:Â Harga Garam Naik, Pedagang Pindang Ikan di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Mengeluh
Raniah mengaku, meski harga garam naik, namun akan terus memproduksi ikan asin karena sudah menjadi usahanya sejak masih berusia 10 tahun.
Selain itu lanjutnya, juga untuk mempertahankan para pekerja, dengan cara mengurangi produksi ikan asin. "Ya, bagaimana lagi. Dijalani saja. Paling, sekarang mengurangi produksi, agar para pekerja ada penghasilan buat keluarganya," tutupnya.