SUKABUMIUPDATE.com - Publik Sukabumi baru-baru ini dikagetkan aksi seorang crosser yang berselfie di situs Batu Naga, Karang Batik, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Mengapa crosser yang belakangan diketahui bernama Sumarna itu nekad selfie di batu berumur jutaan tahun itu? Dan bagaimana ia memasuki kawasan itu tanpa diketahui Polisi Hutan (Polhut) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)?
Menurut Offroader Galumpit Adventure Maniak Waluran, Abdul Rachman Barmawai (33 tahun), keberangkatan Sumarna bersama enam orang offroader lainnya ke Batu Naga, Ia mengungkapkan sebenarnya ada tujuh offroader yang memasuki Karang Batik pada Sabtu (15/7/2017), sekitar pukul 14.00 WIB.
BACA JUGA:Â Crosser Selfie di Batu Punggung Naga, Ternyata Seorang Pendidik di Kabupaten Sukabumi
Awalnya, kata Abdul, empat orang offroader berangkat dari Kampung Galumpit, Desa Sukamukti, Kecamatan Ciemas, menuju Kampung Cibenda untuk menjemput 3 orang offroader lainnya. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan melalui pasir Ceuri, dengan masuk hutan Talaga Sabuk.
Dari sana, para offroader ini turun ke kawasan geopark yang disebut Karang Batik atau Batu Naga. Ketujuh offroader ini berada di sana selama satu jam. “Setiba di lokasi, Pak Sumarna ingin foto selfi di batu naga. Karena sulit, motor kemudian digotong oleh dua orang teman sejauh 200 meter,†terang Abdul.
BACA JUGA:Â Minta Maaf, Crosser Beraksi di Batu Punggung Naga Kabupaten Sukabumi
Upaya itu dilakukan saking tertarik berfoto diatas batu naga dengan motor offroad baru. “Di foto tersebut motor sedang standing, itu bukan motor menyala,†katanya.
Pada kesempatan itu, Abdul mengaku tidak tidak tahu, bahwa lokasi itu masuk dalam kawasan geopark, dan sedang dalam penilaian Unesco, karena tidak ada pemberitahuan atau larangan.
“Kendati demikian, atas nama Galumpit Adventure Mania, kami meminta maaf kepada Bupati Sukabumi, sehubungan dengan adanya anggota kami berselfie di Batu Naga, dan dalam kesempatan ini kami klarifikasi bahwa Sumarna bukan dari komunitas trail JATRAS. JATRAS adalah jersey yang sering dipergunakan Galura Adventure Maniak,†ungkapnya.
BACA JUGA:Â Balai Besar KSDA Jawa Barat Cari Crosser Lindas Batu Berumur Jutaan Tahun
Persoalan ini pun, kata dia, telah diklarifikasi ke UPTD Pendidikan Kecamatan Waluran. Abdul menambahkan Sumarna merupakan sosok yang baik, aktif di sekolah serta organisasi. “Dia sedang mengikuti Jambore Daerah (Jamda) di Jatinangor Sumedang,†katanya.
Sementara Sumarna saat dihubungi melalui sambungan seluler, berkali-kali menyampaikan permintaan maaf. Ia mengaku tidak memiliki motif apa-apa datang ke situs tersebut. Ia mengaku baru pertama memasuki kawasan tersbeut. Itu pun, karena diajak offroader asal Cibenda.
“Saya minta maaf sebesar-besarnya keapda Bupati, Dinas Pendidikan, instansi terkait lainnya, penggiat wisata dan masyarakat. Saya pribadi tidak ada motif apa-apa. Hanya ada yang mengajak karena kalau berfoto di sana sangat bagus sekali, tidak ada niat merusak, hanya keinginan saya untuk berfoto, itupun motor saya digotong. Dan rekan-rekan tidak tahu kalau kawasan itu tidak boleh dimasuki,†ucap Sumarna.