SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan tahun usulan memindahkan alat ukur listrik atau kilowatt-hour (kWh) tak diindahkan, warga Kampung Ciputat RT 03/04, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ancam akan mencabut tiang listrik milik PT PLN yang ada diwilayah tersebut.
“Sebagian konsumen PLN, pelanggan harus rela menitipkan kWh listriknya di rumah tetangga. Lantaran pemasangan tiang listrik yang dilakukan oleh PLN tidak sampai ke seluruh warga," jelas Aceng (46 tahun) salah seorang warga Ciputat RT 03/04 , kepada sukabumiupdate.com, (1/8/2017).
BACA JUGA:Â 3 Bulan Kabel PLN Dibiarkan Kendor, Warga Lebaksiu Kabupaten Sukabumi Mengeluh
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, kata Aceng, sudah lebih dari tiga kali pihak PLN Palabuhanratu melakukan survei untuk penambahan pemasangan tiang listrik.
"Kami yang rumahnya jauh dari tiang listrik harus menambah biaya dengan membeli kabel, itupun tegangan listrik menjadi tidak maksimal kami rasakan. Kalau harus menikmati tegangan maksimal kami harus memindahkan KWH ke rumah sendiri dan itupun sama harus membeli kabel," kesalnya.
BACA JUGA:Â Kabel Kendur, Camat Cicurug Kabupaten Sukabumi: Perusahaan Harus Punya Etika
Aceng menegaskan, jika sampai PLN terus mengobral janji tanpa di tepati, ia bersama warga lain yang selama ini diperlakukan tidak adil sebagai konsumen, akan berlaku tegas dengan mencabut tiang listrik yang ada.
"Kami sama bayar seperti yang lainnya, tapi soal fasilitas kami merasa diperlakukan tidak adil, masa kami harus cabut tiang listrik yang sudah ada," ancamnya.
Sementara itu, ketua RT 03/04 Kampung Ciputat Dadam Sudaman membenarkan pihak PLN sudah beberapa kali melakukan survei dan berjanji akan segera menambah tiang listrik di kampungnya, namun sampai saat ini belum terealisasi.
"Pengajuan dengan bentuk surat sudah kami lakukan, di survey pun sudah oleh pihak PLN, bahkan kemarin berjanji sebelum bulan puasa akan ditambah tiang, namun saat ini belum juga dipasang," terangnya.
BACA JUGA:Â Pengguna Lapang Merdeka Kota Sukabumi Keluhkan Kabel PLN Kendur
Dirinya berharap, pihak PLN memberikan fasilitas yang sama kepada konsumen karena mau bagaimana pun, seluruh konsumen tentunya mengeluarkan uang setiap bulan untuk membayar tagihan listrik. "Yang kWh nya di rumah sendiri atau tetangga, tetap saja bayarnya sama, tapi tegangan listrik yang kami dapat berbeda," ujarnya.
Sementara itu, pihak PLN Rayon Palabuhanratu tidak berhasil dikonfirmasi. Menurut Satpam Husaini Sri Rejeki, pimpinan di instansi itu sedang tidak ada ditempat. “Nanti saja konfirmasikan kebagian tekhnik kalau sudah pulang dari lapangan, "ujar Husani Sri Rejeki.