SUKABUMIUPDATE.com – Kemarau baru dua bulan menyerang wilayah Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Namun dampaknya sangat dirasakan warga. Pasalnya, akibat kemarau ini, sumur warga alami penurunan debit air dan bahkan sebahagian kering.
Untuk keperluan Mandi Cuci Kakus (MCK), warga terpaksa menggunakan aliran sungai Ciletuh Leuwi Panjang yang juga mulai berangsur kering.
BACA JUGA:Â Kemarau, Warga Ujunggenteng Kabupaten Sukabumi Gembala Domba
"Jangankan untuk bertani, sekarang ini untuk MCK, warga sudah mulai menggunakan air aliran sungai Leuwi Panjang," ujar Sulaeman (36tahun) warga Kampung Nangkawangi, RT04/06, Desa Cikangkung,
Sementara Yeyet (36 tahun) mengaku terpaksa menggunakan air aliran sungai Lewi Panjang karena sumurnya sudah mengalami penurunan debit. “Hanya untuk MCK saja ke sungai. Air sumur dipergunakan untuk memasak saja,†kata ibu tumah tangga ini.
BACA JUGA:Â Masuki Musim Kemarau Anco Beraksi di Sungai Cikaso Kabupaten Sukabumi
Hal senada dituturkan Anang Suryana (57 tahun), warga Kampung Pananggapan RT001/014, Desa Cikangkung. Ia mengatakan biasanya sumur baru kering setelah empat hingga lima bulan kemarau tiba.
"Pengalaman sebelumnya, warga baru akan mengalami penurunan debit air kalau kemarau sudah berjalan empat atau lima bulan. Sekarang baru dua bulan, sumur sudah kering,†kata Anang.