SUKABUMIUPDATE.com - Siti Maesaroh (24 tahun), pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) asal Kampung Cibojong RT 001/006 Desa Mekarmukti Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, yang ditengarai menderita kanker ini sudah beberapa bulan lamanya berada di rumah orang tuanya, Abas Saripudin (65 tahun).
Kondisi kesehatan Siti pun kata Abas, saat ini kian menurun karena berbulan-bulan menderita tanpa bisa berobat akibat kendala biaya.
“Saya bingung, kudu kumaha?,†singkat Abas terbata-bata kepada sukabumiupdate.com, saat ditemui di kediamannya di Kampung Bojongwaru RT 18/06 Dusun Nagrak Desa Ciracap Kecamatan Ciracap, Sabtu (22/7/2017).
BACA JUGA:Â Anak Sakit Parah, Warga Bojongwaru Kabupaten Sukabumi Pasrah
Sementara istri Abas, Sutim (60 tahun) menambahkan saat ini kondisi anaknya (Siti Maesaroh-red) itu kian parah.
“Sekarang kondisinya semakin parah. Berat badannya terus menurun, sering mengeluh bahkan menangis mau berobat, ingin sembuh bisa melihat lagi," imbuh Sutim diamini Abas dalam kesempatan sama.
Sedangkan suami Siti Maesaroh, Jeje Junaedi (27 tahun) tidak terlihat di rumah mertuanya (Abas Saripudin-red) tersebut, dan beberapa kali dihubungi sukabumiupdate.com, melalui telepon selulernya, namun tak diangkat.
BACA JUGA:Â Tak Punya Biaya Berobat, Warga Bojongwaru Kabupaten Sukabumi Pasrah
“Kemungkin besar, kendalanya bagi pihak Pemerintahan Desa dan Kecamatan Ciracap itu masalah administrasi domisili pasien (Siti Maesaroh-red). Soalnya, Siti itu kan sekarang sudah menjadi warga Desa Mekarmukti Kecamatan Waluran,†ujar Uceh, Anggota KNPI Pengurus Kecamatan (PK) Ciracap dalam kesempatan terpisah.
Uceh menduga, keluarga Siti kurang memahami birokrasi di pemerintahan. “Karena mungkin keluarga Siti kurang paham. Seharusnya laporan ke Desa Mekarmukti Kecamatan Waluran, mau pindah ke Desa Ciracap Kecamatan Ciracap," sebutnya.
Sehingga kata Uceh, peemrintah setempat tak mengetahui kondisi yang tengah dialami Siti sekarang. “Makanya Pemerintah Ciracap tidak tahu, warga tersebut adalah warga Ciracap," pungkasnya.