SUKABUMIUPDATE.com - Keberadaan PT. Semen Ciam Group (SCG) masih dikeluhkan warga Kampung Leuwi Dinding, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pasalnya, kehadiran perusahaan asal Thailand ini, mengancam ketersediaan air sumur milik warga.
“Sumber air sumur mulai kering, bahkan sumur berenuk yang menjadi andalan warga sudah hilang tergerus", ungkap Saepuloh warga setempat kepada sukabumiupdate.com, Selasa (18/7/22017).
BACA JUGA:Â FWSM Tanggapi Santai Rencana Pemkab Sukabumi Ajukan Kasasi Soal Informasi Izin SCG
Warga, kata dia, tidak menampik bantuan dari perusahaan yang bersifat sesaat. Tapi yang paling mendasar adalah jaminan sumber mata air, kesehatan serta kepastian mata pencaharian bagi 300 Kepala Keluarga (KK) yang ada di kampung tersebut.
“Sebelum PT SCG ada, air di sini itu sangat melimpah, karena sumber air dari gunung. Kini gunung itu telah dieskploitasi, dan sangat berdampak terhadap ketersediaan air. Sumber mata air tersumbat, sehingga irigasi pun kering. Sekarang, warga harus membuat sumur yang belum tentu ada airnya,†ujarnya.
BACA JUGA:Â Soal Informasi Izin SCG, Pemkab Sukabumi akan Ajukan Kasasi
Keberadaan PT SCG ini, sebut Saepulah, juga telah menghambat saluran irigasi ke Cikecil, Cidanau dan Cibogo yang berasal dari rawa danau. “Danau itu sekarang tertutup. Akibatnya, banyak lahan pertanian tidak bisa dimanfaatkan,†katanya.Â