SUKABUMIUPDATE.com - Universitas Indonesia(UI), bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sukabumi, mengadakan Pelatihan Geographic Information System (GIS) untuk Petugas Surveilans dalam analisis data kesehatan Pusat Kajian Biostatistika & Informatika Kesehatan FKMUI.
Kegiatan yang digelar di Aula KPA Kabupaten Sukabumi ini, turut mengundang para Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), Lembaga dan Organisasi terkait di Kabupaten Sukabumi, yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dalam pemetaan geografis dengan program Global Positioning System (GPS) Essentials.
BACA JUGA:Â Pengidap HIV/AIDS di Cikakak Meningkat, Ini Tanggapan KPA Kabupaten Sukabumi
GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas lapangan yang telah kita kerjakan.
“GIS juga biasa digunakan untuk keperluan perencanaan dan tata desa, dengan GIS kita biasa menentukan lokasi paling baik untuk sebuah titik alokasi pemetaan atau tempat titik penyebaran HIV-AIDS terbanyak ataupun hotspot dan titik klinik kesehatan, berdasarkan keberadaan jalan maupun kedekatan dengan daerah yang berpenghuni†jelas Asep Suherman selaku Sekretaris KPA Kabupaten Sukabumi kepada sukabumiupdate.com.
Selain itu juga GIS bisa digunakan untuk memprediksi perkembangan daerah berpopulasi tinggi, yang membantu perencanaan pembangunan fasilitas publik. Terlebig teknologi GIS memungkinkan untuk bisa melihat informasi secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan solusi yang selama ini sama sekali tidak tercapai atau terjangkau.
Menurut Asep, program ini sangat membantu kpa dalam meningkatkan skill khususnya para petugas KPA dalam mencari dan mengolah data.
BACA JUGA:Â KPA Kabupaten Sukabumi Bentuk LSM Peduli AIDS di Berbagai Sektor
 â€Dengan memanfaatkan teknologi ini semoga data kesehatan bisa lebih akurat dan selanjutkan dapat dianalisa secara tepat†ujarnya.Â
Asep mengucapkan banyak terimakasih kepada Universitas Indonesia yang telah memberikan pelatihan peningkatan pengetahuan petugas survailance berbasis sistem informasi geografis kepada 40 petugas pengolah data kesehatan yang ada dikabupaten Sukabumi.
" Mudah-mudahan dengan adanya program GIS dan GPS Essentials di Kabupaten Sukabumi ini akan lebih baik lagi,†pungkas Asep. Â