SUKABUMIUPDATE.com - Sekitar 200 meter dari Pabrik PT Aqua Golden Missisipi (AGM) perusahaan yang mengelola Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merk Aqua, seorang nenek berusia senja bersama empat cucunya tinggal di rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang nyaris ambruk.
Rumah itu berada di Kampung Papisangan Lio, RT 003/005, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kayu tiang penyangga rumah sudah tak mampu menopang beban bagian atas rumah. Kondisinya diperparah dengan bilik bambu yang sudah bolong dan hanya ditutupi kain seadanya.
BACA JUGA:Â Derita Titi, Warga Bobojong Kabupaten Sukabumi Tinggal di Rutilahu Bersama Ibu dan Lima Anak
Saat sukabumiupdate.com, melihat sedikit kedalam, pada bagian atas, plafon rumah hampir ambruk karena penyangga plafon sudah rapuh dan lapuk termakan usia. Rumah itu, dihuni lima jiwa yakni Ny. Cicih (67 tahun), dan empat cucunya masing-masing Irma Yanti (27 tahun), Syahrul Ramdani (22 tahun), Salima Putri A Yani (15 tahun) pelajar SMP Swasta, dan Yusuf Maulana Pakih (10 tahun) kelas 3 SD.
Kondisi Ny Cicih pun sangat memprihatinkan. Ia sudah tiga bulan ini tidak bisa menggunakan kedua kakinya melangkah akibat terjatuh. Beruntung ia masih mendapatkan biaya untuk menutupi kebutuhan sehari-hari dari dua anaknya. “Saya sangat khawatir akan keselamatan cucu-cucu saya. Tapi saya tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki rumah ini,†kata Ny. Cicih kepada sukabumupdate.com, Senin (17/7/2017).
BACA JUGA:Â Ini Kondisi Rutilahu Warnajati Kabupaten Sukabumi, Ketua RT: Jangan Janji, Saya Malu
Ia mengatakan, rumah itu harta satu-satunya peninggalan almarhum suaminya yang semasa hidup bekerja sebagai anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug. “Walau suami saya pernah bertugas sebagai Linmas, tapi kami tidak mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Program Keluarga Harapan (PKH-red),†tandasnya.
Ia mengaku sering menangis dalam kesendirian ketika hujan membasahi rumah mereka. Pasalnya, hampir seluruh kamar akan basah karena atap bocor.
Ny. Cicih mengaku tak merasa malu apabila ada donator yang berbaik hati untuk memperbaiki rumahnya. “Saya ingin melihat cucu-cucu saya tidur nyenyak saat musim hujan mengguyur kampungnya,†ucapnya.