SUKABUMIUPDATE.com – Abas Saripudin (65 tahun), warga Kampung Bojongwaru RT 18/06, Dusun Nagrak, Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, prihatin dengan kondisi anaknya (Siti Maesaroh-red) yang kini terbaring sakit di rumahnya.
“Maesaroh menikah dengan Jeje Junaedi (27 tahun), warga Kampung Cibojong, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran. Selama dua tahun menikah, mereka pun dikarunia seorang anak (Neng Adia-red) yang kini berusia 13 bulan,†cerita Abas kepada sukabumiupdate.com, saat disambangi di kediamannya, Sabtu (14/7/2017).
Saat akan ditemui kata Abas, untuk melihat kondisi rumahnya di sana, Eje (Sapaan akrab Jeje) sedang pergi sama anaknya ke Kampung Bojong, Desa Caringin Nunggal.
BACA JUGA:Â Tak Punya Biaya Berobat, Warga Bojongwaru Kabupaten Sukabumi Pasrah
“Karena setelah menikah, mereka pindah ke Kampung Tonjong, dan di sana punya rumah panggung. Sampai akhirnya, anak perempuan saya (Siti) satu-satunya dari tiga saudara ini sakit parah, dan di bawa ke sini (Ciracap),†kenangnya.
Abas mengungkapkan, kondisi Siti sempat memburuk hingga mengalami koma. “Saking parahnya kondisi anak saya, waktu itu seminggu mau Idul Fitri H, sempat koma. Sekarang memang sudah sadar, namun sudah tidak berfungsi mata dan telinganya," ucapnya lirih.
Sementara Sutim (60 tahun), ibu kandung Siti mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi anaknya tersebut.
“Semoga ada keajaiban dari Allah SWT. Sedihnya, saat Si Nyai (Siti) kalau sudah minta sesuatu, makanan, sedangkan untuk membelinya tidak punya uang. Kalau makan sih masuk, cuma badannya tidak ada perkembangan,†isaknya sambil menyeka air mata.