SUKABUMIUPDATE.com - Tak semua Kepala Desa (Kades) tinggal di rumah layak huni. Buktinya, rumah Kepala Desa (Kades) Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Jawa Barat, Heri Suryana yang akrab dipanggil Jaro Midun, terpaksa dibongkar warga dan dibangun secara gotong royong.
Dimata masyarakat setempat, Jaro Midun, berhak mendapatkan penghargaan itu dari warga. Pasalnya, kata salah seorang warga Dedi Suryadi (40 tahun), Jaro Midun lebih mengutamakan pembangunan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat, daripada memikirkan diri sendiri.
BACA JUGA:Â Warga Nangerang Kota Sukabumi Gotong Royong Bangun Instalasi Air Bersih
“Sederhana dan jujur. Ia selalu terjun ke lapangan saat warga membutuhkannya. Dan dalam bergaul dengan warga, mengutamakan kesopanan. Enak diajak ngobrol, inspiratif, juga sangat peka akan persoalan lingkungan,†kata Dedi Suryadi kepada sukabumiupdate.com Minggu (9/7).
Inisiatif membongkar dan membangun kembali rumah Jaro Midun ini, tambah dia, bermula ketika warga bersilaturahmi beberapa hari setelah idul fitri.
BACA JUGA:Â Warga Gotong Royong Perbaiki Rumah Sule Warga Ciracap Kabupaten Sukabumi
“Warga mengaku sedih melihat kondisi rumah Jaro Midun. Pak Kades berjuang untuk warga, tapi tidak memikirkan diri sendiri. Warga pun kemudian berinisiatif mengumpulkan bahan material. Ada yang menyumbang bata, kayu, uang dan lainnya. Setalah dinilai cukup, kami pun merobohkan rumah Jaro Midun,â€
Sementara Jaro Midun mengaku tidak tahu rumahnya dibongkar warga. Ia juga mengaku tidak bisa berbuat apa-apa ketika warga menjelaskan pembongkaran itu demi memperbaiki kediamannya.
BACA JUGA:Â Warga Desa Mekarjaya Gotong Royong Perbaiki Jalan
"Pernah beberapa bulan lalu warga mengusulkan agar saya memperbaiki rumah pribadi saya. Saya bilang nanti saja. Saya kira warga tidak akan senekat ini. Yah, mau bagaimana lagi. Apalagi warga memperbaiki rumah saya ini secara gotong royong,†ungkap Jaro Midun.
Jaro Midun mengaku  baru menjabat selama tiga tahun. Sebagai Kepala Desa, ia berhak menerima penghasilan sebesar Rp3 juta per bulan. Dari penghasilan itu, Rp2,5 juta, ia pakai untuk membayar angsuran mobil yang digunakan untuk melayani warga. “Sisanya Rp500 ribu buat kebutuhan keluarga,†katanya.