SUKABUMIUPDATE.com -Â Menjamurnya pengusaha kecil di bidang pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) melalui Pertamini, baik di luar daerah maupun Kota dan Kabupaten Sukabumi, menjadi sorotan Ketua Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sukabumi, Yudha Sukmagara.
Ia pun menegaskan, bahwa Pertamini tersebut bukan merupakan tanggung jawabnya.
"Pertamini atau yang biasa disebut bensin dua tak, saat ini memang cukup menjamur, baik di Kota maupun Kabupaten Sukabumi. Namun, itu bukan binaan Pertamina ataupun anggota Hiswana Migas. Meskipun saat ini pengoperasiannya memakai mesin dispenser. Dari segi keselamatan, kepastian kualitas pun perlu dipertanyakan, karena belum memiliki izin resmi," papar Yudha kepada sukabumiupdate.com, Jumat (7/7) sore tadi.
Kalaupun saat ini merambah ke berbagai daerah, khususnya Kabupaten Sukabumi lanjut Yudha, lantaran masih banyaknya daerah yang belum ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
BACA JUGA:Â Isu Sopir Tangki BBM Mogok, 8 SPBU di Sukabumi Terancam
"Makanya terjadi suatu peluang untuk membuat bisnis. Meskipun awalnya hasil dari transpormasi bensin eceran di botol dan berubah menjadi lebih rapih menggunakan mesin. Namun, dalam segi legal formal mereka tidak punya, dan juga Pertamini ini tidak ada yang bisa pertanggung jawabkan," jelasnya.
Tidak ada penindakan atau mendata karena kata Yudha, bukan domain atau kewajibanya. "Itu bukan ranah kami. Nanti bisa ditanyakan pada Pemerintah Daerah (Pemda), dan juga kepolisian," pungkasnya.