SUKABUMIUPDATE.com - Kemacetan yang terus menerus terjadi akibat kondisi jalan yang buruk sepanjang jalur nasional dari Sukabumi menuju Ciawi hingga Cianjur, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Tidak ingin masalah ini berlarut-larut, Sekretaris Daerah Iyos Somantri didampingi Kepala Bagian Bina Sarpras Eky R Rizky mengunjungi Kantor Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional, Selasa (4/7). Kedatangan mereka berdua diterima langsung Kepala BBPJN Wilayah VI, Atyanto.
BACA JUGA:Â TMMD ke-99 di Buniasih Kabupaten Sukabumi, Tentara Aspal Jalan Sepanjang 2.800 Meter
Sekda Iyos Somantri mengatakan, jika dalam pertemuan tersebut menyampaikan data kondisi jalan dan jembatan nasional yang melintasi Wilayah Kabupaten Sukabumi terutama ruas jalan nasional sepanjang Ciawi - Sukabumi sampai Sukalarang dan bahkan sampai Cianjur.
"Kami sampaikan data kerusakan jalan dan jembatan terutama kerusakan Jembatan Pamuruyan, Selakopi, dan Sukaraja. Kami juga mengusulkan pemeliharaan drainase atau bermen jalan, karena akibat dari kerusakan jembatan ini terjadi antrian kendaraan yang sangat panjang sehingga mengakibatkan kemacetan yang merugikan semua pengguna jalan" ungkap Iyos.
BACA JUGA:Â Pastikan Rasa Aman dan Nyaman, Sekda Kabupaten Sukabumi Monitoring Lapangan
Sementara itu Kepala BBPJN Wilayah VI Atyanto menyambut baik kedatangan pihak Pemkab Sukabumi. Dirinya mengakui bahwa tanggung jawab perbaikan dan pemeliharaan Jalan nasional termasuk didalamnya (jembatan) menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat.
"Pemeliharaan dan perbaikan jalan nasional memang menjadi tanggung jawab kami, saya akan bawa langsung untuk di bahas dalam rapat dikantor pusat (Jl Patimura). Minggu depan saya akan pimpin langsung tim agar dalam waktu dekat segera diperbaiki sehingga berfungsi lebih baik, Â dan mudah-mudahan tahun berikutnya akan dilaksanakan perbaikan Jembatan Pamuruyan secara permanen (total) bahkan untuk maintenance kami akan siapkan 10 petugas pemeliharaan untuk setiap 10 kilometer," pungkasnya.