SUKABUMIUPDATE.com - Tujuh tamu Proyek Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cipatoguran, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, akhirnya berhasil dievakuasi. Kepastian keberhasilan evakuasi ini disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Indonesia Power Del Eviondra. Â
“Sudah ditangani dengan baik, karena cepatnya proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan antara Pos SAR Basarnas Sukabumi, Kepolisian, dan Personil TNI yang bergerak dan berada di lokasi,†kata Del Eviondra melali rilis yang diterima sukabumiupdate.com, Rabu (21/6) malam, sekitar pukul 21.56 WIB.
BACA JUGA:Â Sudah Lima Jam Tujuh Tamu Terjebak Lift PLTU Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi
Ia mengatakan, posisi ketujuh orang pengunjung di lantai empat dan tujuh, berada dalam posisi ruang pengecekan yang aman, karena berada dalam ruangan yang memiliki oksigen cukup bagus. “Perlu kami luruskan, tamu yang terjebak di lift lantai empat dan tujuh, tidak terpapar asap,†terangnya.
Saat terjebak, kata dia, pengunjung telah diberi suplay minuman dan makanan. “Jadi dalam kondisi stamina yang bagus. Permasalahan yang terjadi muncul akibat macetnya elevator (bukan lift) yang saat ini masih dalam proses investigasi pihak kami. Pemeliharaan Elevator dilakukan secara berkala, baik itu pemeriksaan stack dan pemeliharaan alat pemantau kualitas udara dilakukan secara berkala,†kata Eviondra.
BACA JUGA:Â Dua Direktur PDAM Kabupaten Sukabumi Jadi Korban Lift Anjlok
Elevator itu didesain untuk industrial dan khusus, serta miliki sistem pengaman dalam bentuk gear stop position. “Jika ada gangguan elevator sehingga elevator dalam kondisi aman. Untuk perawatan sendiri dilakuan rutin, untuk penyebab gangguan lift masih dalam investigasi tim pemeliharaan elevator,†katanya.
Sementara informasi yang diterima sukabumiupdate.com, baru tiga orang yang berhasil dievakuasi. Masing-masing bernama Yoga Junaaedi (22) salah seorang pegawai PLTU, berhasil dievakuasi pukul 20.00 WIB. Serta dua lainnya bernama Taufan (26) dievakuasi pukul 20.30 WIB, dan Hadi (32) dievakuasi pukul 21.00 WIB, keduanya merupakan tim dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).