SUKABUMIUPDATE.com - Epidemi HIV/AIDS telah melanda Indonesia selama kurang lebih tiga dekade, dengan jumlah orang yang terinfeksi dan keluarga yang berdampak terus-menerus meningkat.
Meski penyebarannya tidak merata, namun cara penularannya berbeda-beda. Sehingga saat ini tidak ada satupun provinsi seperti Jawa Barat yang terbebas dari HIV/AIDS, termasuk di dalamnya Kabupaten Sukabumi.
Sebagai langkah antisipasinya, Komisi Penanggulangan AIDS bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi, sedang menyusun Strategi Rencana Aksi Daerah (SRAD) yang dipimpin langsung Sekretaris Daerah Iyos Somantri di Gedung Pendopo beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Â Pengidap HIV/AIDS di Cikakak Meningkat, Ini Tanggapan KPA Kabupaten Sukabumi
Asisten Daerah (Asda) Pemkab Sukabumi, Asep Abdul Wasith menegaskan, jika pemda bersama Lembaga Swadaya Masyarakat dan pihak swasta serta masyarakat terus berupaya untuk menanggulangi permasalahan HIV/AIDS.
Salah satunya dengan dibentuknya KPA, berdasarkan SK Bupati Nomor: 440/Kep.238-BKKBD/2013 yang bertugas untuk memfasilitasi, mengkoordinasi, memonitoring serta mengevaluasi kegiatan penanggulangan bahaya HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi.
"SRAD penanggulangan HIV/AIDS yang kita susun ini, meliputi visi misi dan tujuan serta sasaran, program kegiatan yang dianggap penting, sehingga berkaitan dengan kerangka kerja bagi para pembuat kebijakan di Kabupaten Sukabumi," jelas Asep dalam rilis yang diterima dari KPA kepada sukabumiupdate.com, Selasa (20/6).
BACA JUGA:Â KPA Kabupaten Sukabumi Bentuk LSM Peduli AIDS di Berbagai Sektor
Menurutnya, melalui SRAD bisa memberikan instrumen bagi perencana penanggulangan HIV/AIDS untuk menentukan indikator dan standar yang realistis hingga tahun 2021.
Sementara itu, Kepala Bagian Hukum Pemkab Sukabumi, Ade Suryaman menambahkan, proses formulasi SRAD penanggulangan HIV/AIDS melalui banyak tahap.
"Langkah pertama dalam proses formulasi yaitu mengarahkan para perencanaan penanggulangan HIV/AIDS, untuk mengevaluasi kondisi dan masalag terkini hingga menyusun tujuan serta sasaran program tersebut," pungkas Ade.