SUKABUMIUPDATE.com - Ramadan penuh berkah. Ungkapan itu menjadi motivasi Reja Riki (22) warga Kampung Jembatanmerah RT 03/12, Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, yang berprofesi sebagai penjual cilok jepret.
Pemuda ini, berjualan jauh dari rumahnya. Ia memilih wilayah Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi untuk mendulang rezeki. "Ramadhan ini, saya berjualan malam hari setelah Tarawih. Biasanya sampai pukul 22.00 hingga 02.00 WIB dini hari. Tergantung cepat habisnya," ujar dia kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Pedagang Es Buah, Kelapa Muda hingga Pakaian Berjejer di Pingiran Jalan Kota Sukabumi
Reja mengaku, setiap malam ia menjajakan sekitar 300 butir cilok jepret. Kalau semua cilok jepret ini habis, ia bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp120 ribu.
"Harga cilok jepret ini per butirnya saya jual seribu Rupiah. Biasanya paling minim penjualan sekitar 250 butir cilok. Tapi kadang pula hanya laku 50 butir. Dagang begini mah pasang surut," imbuhnya.
Penghasilan sebesar Rp120 ribu itu, sebut Reja, dibagi dua dengan pemilik usaha. Reja mengatakan, ia memilih kos di Surade untuk menjalankan usahanya itu. "Saya mah cuma modal tenaga saja," ujarnya.
Sementara sejumlah pembeli mengaku salut akan daya juang pedagang cilok jepret itu. Salah seorang pembeli, Ade (42), warga Kampung Sirna RT 07/09, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade mengaku sudah berlangganan cilok jepret Reja.
BACA JUGA: Pedagang Sayur PSM Cicurug Kabupaten Sukabumi Alami Penurunan Pendapatan
"Sangat jarang menemukan anak muda mau berusaha hingga larut malam. Ini yang membuat saya salut sama penjual cilok jepret itu. Saya termasuk pelanggannya. Anak-anak hobi mengonsumi panganan itu," katanya.
Senada dengan Ade. M. Toha (21) mengatakan, cilok jepret ini salah satu makanan kecil kegemaran orang Surade. "Selain harga murah, rasanya pun enak. Gurih dan kenyal. Saya sekali beli langsung ketagihan. Sekarang saya sudah tiga kali beli," akunya.
