SUKABUMIUPDATE.com - Titi Royati, seorang ibu dengan lima anak, warga Jalan Ciseureuh, Kampung Bobojong RT 47/20 Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Titi hidup jauh dari kata cukup. Pada sebuah rumah tidak layak huni, tak hanya bersama kelima anaknya, ibunya pun turut tinggal bersamanya. Suaminya yang tidak kunjung kembali, hanya menggenapi penderitaan yang selami ini ia alami dan rasakan.
BACA JUGA:Â Derita Titi, Warga Bobojong Kabupaten Sukabumi Tinggal di Rutilahu Bersama Ibu dan Lima Anak
Tak mewah harapannya bagi orang lain, ia hanya mengharap kedua anaknya yang masih duduk dibangku sekolah dasar (SD) bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi, sekolah menengah pertama (SMP). Pasalnya, dari kelima anaknya, tiga di antaranya hanya lulusan SD akibat ketiadaan biaya.
"Pengennya anak saya yang dua lagi bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi, minimal SMA (sekolah menengah atas-red). Jangan sampai seperti kakaknya yang lain, hanya lulus SD saja," ungkap Titi kepada sukabumiupdate.com dengan tatapan kosong, seakan memikirkan bagimana cara untuk meraih itu, Minggu (11/6).
BACA JUGA:Â Setiap Hari Berdoa, 17 Tahun Enam Jiwa Warnajati Kabupaten Sukabumi Huni Rumah Lapuk
Sedangkan untuk saat ini bagi Titi, jangankan untuk biaya melanjutkan pendidikan kedua anaknya yang masih di bangku SD, untuk makan sehari-hari dan bekal anaknya sekolah saja ia harus berjibaku melawan kesulitan hidup.
Tak heran jika ia merisaukan masa depan kedua anaknya, pasalnya Titi hanya mengandalkan penghasilan dari ketiga anaknya yang juga berpenghasilan pas-pasan, "Buat makan, bekal dan beli buku saja sudah sulit, apalagi kebutuhan sekarang semakin melambung," keluhnya.
BACA JUGA:Â Janda Empat Anak Kuli Cuci Huni Rumah Bilik di Gunungpuyuh Kota Sukabumi
Kini ibu berusia 40 tahun itu hanya bisa berharap agar semua asanya menjadi nyata, terutama keinginannya menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi, agar kelak kehidupan anaknya tidak seperti yang saat ini ia rasakan.
"Semoga ada jalan keluar terbaik buat kami dan kakak-kakaknya yang bekerja, agar bisa membiayai adiknya bersekolah lebih tinggi," pungkasnya.