SUKABUMIUPDATE.com - Empat tahun sudah Mohammad Muraz dan Achmad Fahmi, mengemban jabatan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi sejak dilantik pada 13 Mei 2013 lalu.
Banyak visi misi yang diklaim sudah berhasil direalisasikan selama kurun waktu tersebut, dari mulai sektor pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur.
Namun dari semua pencapaian yang sudah diraih, masih ada satu pekerjaan rumah (PR) untuk segera direalisasikan disisa waktu 11 bulan bagi pasangan yang di usung Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
BACA JUGA:Â Soal Pasar Pelita, PN Sukabumi Undur Sidang Perdana Pemkot Melawan PT AKA
PR tersebut adalah Pasar Pelita, yang rencananya diubah dan dibangun menjadi sebuah Pasar Semi Modern yang pada kenyataannya di dalam perjalanan mengalami hambatan hingga berujung di ranah hukum.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada sukabumiupdate.com, mengakui, jika visi misi yang dibuat hingga tahun keempat duetnya dengan Mohammad Muraz sudah tercapai dan terpenuhi, termasuk prestasi di luar target yang sudah dicanangkan.
BACA JUGA:Â Pedagang Pasar Pelita Laporkan Tipu Gelap PT AKA ke Polres Sukabumi Kota
“Untuk PR yang masih belum tuntas terkait pembangunan Pasar Pelita, sedangkan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur sudah tercapai semuanya,†tutur Fahmi di ruang kerjanya, Selasa (6/6).
Fahmi merasa yakin dan optimis jika di semester kedua tahun ini bisa segera dimulai pengerjaannya karena sudah tinggal penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang direncanakan pelaksanaan pengerjaannya memakan waktu 18 bulan.
BACA JUGA:Â Giliran PKL Pasar Pelita Kota Sukabumi Laporkan PT AKA ke Polisi
“Asli bukan kesalahan Pemkot terkait Pasar Pelita, tapi takdir yang tidak bisa ditolak. Dibilang berat enggak, disebut enggak juga berat. Makanya kita terus mengawasi secara marathon,†terangnya.
Meski tidak menyebutkan secara rinci data keberhasilan yang telah dicapai, Fahmi menegaskan, di sektor pendidikan sudah banyak yang berhasil dicapai seperti meningkatnya angka melek huruf serta angka partisipasi sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
“Sektor kesehatan, dari targetnya awal memberikan Kartu Sehat ternyata kita anggap lebih baik membangun sebuah rumah sakit gratis (Al Mulk-red),†tegasnya.
BACA JUGA:Â Geram Pasar Pelita Kota Sukabumi Mangkrak, GP4 Dideklarasikan
Sedangkan di sektor ekonomi, Fahmi menilai tidak hanya bisa berbicara di tataran lokal saja, karena dipengaruhi kebijakan pemerintah pusat dan provinsi. Meskipun tidak dipungkiri jika angka penggangguran di Kota Sukabumi masih ada.
“Sisi penyerapan tenaga kerja sebagaimana yang dijanjikan 5.000 orang per tahun sudah tercapai. Namun, di sisi lain, angka kemiskinan juga bertambah akibat faktor lain,†pungkasnya.