SUKABUMIUPDATE.com – Setelah sekian lamanya terbaring di tempat tidur akibat divonis mengidap tumor mamae atau biasa disebut tumor payudara, sejak lima tahun silam. Kini Wita Rosita (47), guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Kehidupan Baru merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta di Kota Sukabumi, sekarang tengah memerlukan bantuan untuk biaya pengobatan.Â
Wita yang tinggal di Jalan Kopeng, Gang Wargi RT 03/02, Kelurahan Keramat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi tersebut, saat ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya berobat mengandalkan bantuan dari sanak saudara.
BACA JUGA:Â Suami Tukang Ojek, Guru Honor SD di Kota Sukabumi Lima Tahun Derita Tumor Mamae
Menurutnya, akibat penyakit yang menderanya sekitar lima tahun lamanya itu, dirinya sudah menghabiskan biaya yang tak sedikit. Sampai-sampai rumah yang ia tempati bersama suaminya Sutisna (50), terpaksa harus digadaikan untuk keperluan berobat.
Wita mengaku, saat masih sehat penghasilannya dari mengajar pun dirasakan kadang tidak mencukupi, apalagi suaminya hanya berprofesi tukang ojek.
BACA JUGA:Â Meninggal Dunia, Penderita Kanker Payudara Asal Cikadu Kabupaten Sukabumi
"Kalau honor dari sekolah tidak menentu, hanya kalau ada ujian atau kegiatan lain saja kebagian lebih," ungkap Wita lirih kepada sukabumiupdate.com, Jumat (2/6).
Begitupun dengan penghasilan suaminya, Sutisna dari ngojek. Sutisna kerap kali sulit mendapat penumpang.
BACA JUGA:Â Lagi, Bocah Penderita Tumor asal Cikakak Kabupaten Sukabumi Dapat Bantuan Dana
"Sekarang mah sulit untuk mendapatkan penumpang, banyak orang pada punya motor, apalagi sekarang banyak ojek online," keluh Sutisna.
Meski demikian, aku Sutisna, dirinya selalu menyisihkan uang untuk memperbaiki atap rumahnya yang sudah bolong saat istrinya sehat. Namun mimpinya itu, kini kandas sudah, rumah kontrakan miliknya, pemberian saudaranya pun kini digadaikan untuk biaya berobat istri tercinta.
BACA JUGA:Â Ingin Kembali ke Sekolah, Bocah Perempuan Penderita Tumor asal Cikakak Kabupaten Sukabumi
"Ya mau gimana lagi, saat ini yang saya pikirkan hanya kesembuhan istri saja. Masalah rumah biarlah, untuk makan sehari-hari saja sekarang sulit karena saya dan istri menganggur," ucapnya dengan kepala tertunduk lesu.
Adapun harapan lain, lanjut Sutisna, ada sertifikasi guru milik istrinya. Namun, sampai saat ini belum ada pencairan.
BACA JUGA:Â Jual Rumah Demi Pengobatan, Penderita Tumor Asal Cimanggu Kabupaten Sukabumi
"Ibu cerita, katanya setifikasi guru bulam April cair. Tapi sampai saat ini belum ada kabar. Pernah dua tiga hari ke belakang, Ketua PGRI datang dan menanyakan hal tersebut, katanya Sukabumi memang sulit dicairkan," pungkasnya.
Saat ini kehidupan pasangan suami istri (pasutri) tersebut hanya bisa pasrah dan sabar, sambil kesehariannya hanya menunggu bantuan dari sanak saudaranya saja.