SUKABUMIUPDATE.com - Dea Natasha, gadis berusia 14 tahun warga Cipanengah RT 02/01, Desa/Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, dinyatakan menghilang tidak diketahui rimbanya.
Kisah hilangnya Dea berawal dari kedatangan seorang perempuan mengaku bernama Rina. Kepada orang tua Dea, Edi Suganda (48) dan Neneng (43), Rina menawari gadis yang tak lulus sekolah menengah pertama itu, bekerja di sebuah konveksi yang memproduksi busana Muslim di daerah Ciledug, Tangerang, Provinsi Banten.
Sebelum bekerja, Rina menjanjikan kepada kedua orang tua Dea, jika anak gadisnya tersebut akan disediakan tempat kos. "Bahkan katanya, selain diajari menjahit, juga akan diajari mengaji dan membaca kitab kuning," terang Edi kepada sukabumiupdate.com, Selasa (30/5).
BACA JUGA:Â Siswi SMP di Cireunghas Kabupaten Sukabumi yang Hilang Sejak 30/12 Ditemukan
Edi bahkan mengaku, jika keberangkatan Dea ke Ciledug, diantar langsung oleh dirinya. Namun, sejak Selasa (28/3) hingga kini, Dea tidak diketahui rimbanya.
"Saya percaya karena orang yang mengaku bernama Rina itu, seperti orang baik-baik dan mengaku ustadzah. Macam-macam lah itu. Kayak gimana ya, kayak orang benar lah, makanya saya izinkan. Berangkat tanggal 28 Maret, dan saya mendengar kabar Dea hilang, Kamis tanggal 27 April, katanya Dea sudah dua hari menghilang," Neneng menimpali.
Mendapat kabar Dea hilang, keesok harinya, Jumat (28/4), Edi langsung berangkat menuju Ciledug. Namun, tiba di rumah tempat di mana Dea pertama kali tinggal, pemiliknya bernama Ustazah Maryati sedang tidak di rumah. "Kata tetangganya, Maryati sedang ziarah ke Jawa Timur."
BACA JUGA:Â 11 Hari Hilang, Bagaimana Perjalanan Bocah Cipetir Kabupaten Sukabumi Sampai di Jakarta?
Karena tidak puas dan kecewa, Edi pun langsung melaporkan hilangnya anak kedua dari empat bersaudara itu, kepada pihak kepolisian.
"Saat mendapat kabar anak kami tidak pulang ke kos, kami langsung mendatangi tempat kosnya. Tapi kami tidak banyak mendapat informasi ke mana Dea pergi. Akhirnya melapor ke polisi," ujar Edi.
Ditambahkan Edi, ia juga telah menempel foto Dea disertai alamat dan nomor handphone, di sejumlah tempat strategis, dengan harapan ada orang berbaik hati memberi informasi keberadaan Dea, terlebih bersedia mengantarkan ke alamat tertera.
BACA JUGA:Â Polsek Cisaat Temukan Anak Perempuan Terlantar di Cibatu Kabupaten Sukabumi
Sampai sekarang, ungkap Edi, ia dan keluarganya sudah tak terhitung bolak-balik ke Ciledug. "Sampai sekarang belum ketemu. Apalagi Dea tidak memiliki handphone, jadi sulit keluarga untuk menghubungi," tandasnya.
Sementara, sang ibu menduga, Dea pergi dari rumah itu karena tidak betah. "Padahal, sebelumnya sudah dititipkan ke pemilik rumah yang sekaligus mengajaknya bekerja," terang Neneng.
Ditambahkan Neneng, sebelum diajak bekerja, sehari-hari Dea mengasuh adiknya dan membantu pekerjaan rumah. "Dia anaknya baik. Bahkan ada pemilik warung di Ciledug juga mengatakan, Dea anaknya baik. Kami sangat menyesalkan sikap ustadzah yang tidak segera memberitahu Dea hilang. Padahal dia sudah punya nomor handphone kami," ketusnya.
BACA JUGA:Â Hilang, Bocah Warga Kota Sukabumi Tidak Pernah Sampai di Sekolah
Kini, Neneng berharap dan berdoa Dea bisa segera pulang. Ia mengaku sangat takut kehilangan atau terjadi hal tidak diinginkan kepada anak gadisnya itu.
"Harapan saya cepat-cepat ketemu. Apalagi Dea anak perempuan kami satu-satunya. Dea, pulang atuh jangan tinggal di situ terus. Bapak kamu sudah nyari ke mana-mana. Kasihan bapakmu. Capek. Adik kamu di sini kangen. Ke mana kami harus mencarimu, nak," sebut Neneng sambil menangis.