SUKABUMIUPDATE.com - Paguyuban Pekerja Bangunan Sukabumi (Paku Bumi), berharap pemerintah memberikan perhatian kepada pekerja bangunan yang ada di Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, sejauh ini pekerja bangunan hanya sekadar kuli kasar dengan bayaran tidak jelas.
"Kami meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi memberikan pelatihan khusus kepada pekerja bangunan seperti kami, agar mendapat keahlian sesuai bidang serta sertifikasi," jelas Ketua Paku Bumi, Dedi Supriadi, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (30/5).
BACA JUGA:Â Ratusan Buruh Garmen PT SRP Nanggerang Kabupaten Sukabumi Mogok Kerja
Dengan adanya pelatihan bagi para pekerja bangunan, apalagi memiliki sertifikat, kata Dedi, otomatis pekerja memiliki daya tawar, bahkan bisa bekerja di proyek yang lebih besar dan tentunya lebih menjanjikan.
"Dan kuncinya itu ada di pemerintah, saya kira sudah saatnya sekarang pemerintah memperhatikan pekerja seperti kami," tegasnya.
BACA JUGA:Â Cuti Tahunan Dipangkas, Buruh Pabrik HJ Busana Cicurug Mogok Kerja
Sejauh ini, kata Dedi, pemerintah dinilai hanya memperhatikan persoalan buruh pabrik atau yang sifatnya formal saja. Padahal, persoalan pekerja itu bukan hanya persoalan pekerja yang berada di pabrik atau kantor saja, melainkan banyak pekerja nonformal seperti pekerja bangunan.
"Kita membuat Paku Bumi sudah lama, selain menjadi wadah silaturahmi bagi kami juga memberikan informasi pekerjaan ke sesama pekerja karena memang kami semua bergabung dilatarbelakangi sulitnya mencari pekerjaan di bidang bangunan," terang Dedi.
BACA JUGA:Â Buruh Pabrik Ini Ajak Iuran untuk Urug Jalan Nasional Rusak di Sukabumi
Dirinya berharap, jika memang pemerintah bisa memberikan pelatihan dan sertifikat bagi pekerja nonformal seperti pekerja bangunan, diharapkan akan lebih banyak banyak pihak yang membutuhkan jasa kontruksi dari Paku Bumi dan yang pasti pekerja bangunan tidak merasa dianaktirikan oleh pemerintah.
"Jika ada pekerjaan besar di sini (Sukabumi-red) nanti tidak usahlah pekerjanya dari luar, karena dari Sukabumi pun sudah memiliki sertifikasi," tandasnya.