SUKABUMIUPDATE.com - Tarif listrik untuk rumah tangga 900 Volt Ampere (VA) naik, dan menjadi sorotan masyarakat Desa Karang Papak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Mereka menilai kenaikan tarif listrik ini minim sosialisasi dan publikasi dari pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Seperti diungkap Ojak (50) warga Marinjung Hilir RT 01/02, Desa Karangpapak, Kecamatan Cisolok kepada sukabumiupdate.com, Selasa (30/5). Dia mengungkapkan harus mengeluarkan anggaran Rp150 ribu setiap bulan untuk 900 VA.
BACA JUGA:Â PLN Siapkan Belanja Modal Rp 120 T untuk Pembangkit dan Transmisi
“Padahal dulu mah sebelum naik, untuk pemakain 900 VA per bulan biasanya kurang dari 100 ribu Rupiah. Sekarang mah sudah dua bulan ini, sampai 150 ribu Rupiah per bulannya. Pokoknya dari Maret 2017 terus naik. Kenaikan ini kurang sosialisasi dan sangat merugikan kami sebagai masyarakat,†ungkapnya.
Dia menambahkan kenaikan tarif listrik juga tidak diimbangi pelayanan kepada konsumen. Jaringan listrik, sebut dia, sering mengalami pemadaman sepihak tanpa ada pemberitahuan.
BACA JUGA:Â TDL Naik, Beban PJU Kota Sukabumi Membengkak Rp50 Juta per Bulan
“Kenapa sosialisasi tidak ada dari pemerintah, terus juga tidak ada peningkatan dalam pelayanan. Listrik sering padam dan seperti dipermainkan. Padam, 10 detik kemudian hidup, 30 detik kemudian padam. Mendingan padamnya dua jam sekalian. kalau di bulan puasa ini mengganggu apalagi waktu pas sahur atau pas buka puasa," ketusnya.
Kepala Desa Karangpapak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, N. Mulyana membenarkan warganya banyak yang mengeluh dengan naiknya tarif listrik.
“Saya minta PLN melakukan sosialisasi ke seluruh masyarakat di Desa Karangpapak agar kenaikan listrik ini tidak menjadi masalah di masyarakat,†pungkas Mulyana.
BACA JUGA:Â Listrik Sering Padam, Warga Palabuhanratu Tuntut Ganti Rugi ke PLN
Ia melanjutkan, kalau kenaikan tarif listrik mencapai 120 persen ini sangat memberatkan masyarakat. Biasanya bayar Rp80.000 per bulan sekarang menjadi Rp150.000 lebih perbulannya, bahkan pihaknya sudah melapor ke pegawai tagihan PLN terkait kenaikan tarif listrik ini namun jawaban yang di berikan pegawai tagihan dianggapnya kurang memuaskan.
"Katanya PLN tidak bisa melakukan sosialisi karena takut terhadap pemerintah. Bahkan gosip beredar, kenaikan listrik ini dilakukan oleh pihak pemerintah desa. Padahal mah boro-boro tahu. Cik atuh PLN teh minimal ketika pelanggan 900 VA itu bayar, disosialisasikan atau dikasih gambar tempel isinya memberitahukan kalau tarif listrik naik. Jadi warga tidak merasa tertipu," ketus Mulyana.