SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi Agus Mulyadi, menghadiri sekaligus meresmikan Program Sarana Air Bersih dan Sanitasi Lingkungan (PSAB-SL). Kegiatan dilaksanakan di Kampung Bodogol Babakankencana, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Jumat (26/5).
Dalam sambutannya, Agus menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Aqua dan Tim BKM Benda Mandiri, Tim Kotaku, pemerintah, serta masyarakat Babakankencana yang telah berkolaborasi mewujudkan program air bersih tersebut.
BACA JUGA:Â Gubernur Jawa Barat Beri Penghargaan AQUA Grup
"Saya harap perusahaan Aqua agar dapat membantu mengganti pipa di bagian hulu sumber air, sehingga debitnya dapat ditingkatkan untuk kampung-kampung yang belum mendapat akses air bersih," ucap Agus.
Agus juga mendorong masyarakat setempat agar memelihara sendiri fasilitas yang sudah dibangun, dengan etos kerja pengurus pengelola air yang maksimal, dan didukung seluruh masyarakat penerima manfaat.
BACA JUGA:Â AGM Bantu Kebutuhan Sanitasi Layak Kelompok Tuna Netra Cibuluh Kabupaten Sukabumi
Sementara, Manajer SR-CSR Aqua, Andi Suhandi mengatakan, program tersebut sudah dimulai sejak tujuh bulan lalu, dengan menggandeng Karya Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa sebagai pendamping program di lapangan.
"Dalam program ini, Aqua berkolaborasi dengan tim Kotaku dan BKM Benda Mandiri dalam hal menyediakan pipanisasi sejauh 1,3 kilometer dan pemberdayaan masyarakat di bidang pola hidup bersih dan sehat," jelas Andi Suhandi pada acara yang juga dihadiri Camat Cicurug Agung Gunawan itu.
Sementara itu, Kepala Desa Benda, Andi Mulyana menyampaikan bahwa masyarakat Kampung Babakankencana merupakan warga rawan krisis air bersih, terutama pada saat musim kemarau.
BACA JUGA:Â AGM Ingin Pemuda Sukabumi Lebih Giat Berinovasi
Diakuinya, program kolaborasi ini membuatnya bangga, karena tekad dan keinginan masyarakat bergotong royong memasang pipa yang panjang totalnya hampir 15 kilometer dari sumber air Cipadaranten, Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, sudah membuahkan hasil.
"Ini sangat membantu masyarakat di sini. Walaupun baru sekitar 300 kepala keluarga yang menikmati dari total lima ke-RT-an. Semoga ke depan, program ini bisa berlanjut dan masyarakat dapat mandiri mengelola dan memanfaatkannya," tukas Andi Mulyasana.