Gizi Buruk, Batita Anak Buruh Tani Asal Cimenteng Gunungguruh Kabupaten Sukabumi

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Diduga gizi buruk, seorang bayi di bawah tiga tahun (batita) bernama Najira (2), warga Kampung Cimenteng, Desa/Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Syamsudin, SH. atau RS Bunut, Kota Sukabumi, Jumat (26/5).

Kepala Desa Gunungguruh Tati Kusniawati mengatakan, informasi bocah gizi buruk tersebut didapatkan dari Kader Puskesmas. "Laporan itu saya dapat dari tim gizi Puskesmas dua minggu lalu," ucapnya kepada sukabumiupdate.com.

BACA JUGA: Bocah Busung Lapar dari Warungkiara Kabupaten Sukabumi: Ingin Sekolah Lagi

Dari laporan tersebut lanjut Tati, pihaknya langsung mendatangi rumah warga tersebut, dan mengajaknya berobat ke rumah sakit, namun pihak keluarga sempat menolak. "Saat kami bujuk. keluarga menolak dengan alasan pernah di rawat waktu berusia 1,2 tahun, di Bunut, tidak ada biaya dan keluarga yang nungguin," katanya.

Tati mengaku, kader tidak mengetahui ada warga yang alami gizi buruk, pasalnya bocah tersebut tidak pernah dibawa ke Posyandu. "Keluarga bocah tersebut awalnya warga Kota Sukabumi, tapi pas ibu bocah tersebut meninggal baru dia pindah ke sini," jelasnya.

BACA JUGA: Mengkhawatirkan, Nasib Bocah Busung Lapar Warga Warungkiara Kabupaten Sukabumi

Setelah keluarga Najira dibujuk, akhirnya mereka mau dengan dibantu pihak desa dan Puskesmas, dengan menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). "Selain dari Jamkesda, biaya untuk berobat kami bantu dari desa dan kecamatan," ungkapnya.

Sementara Dokter Umum yang berjaga di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD R Syamsudin, Ulfani Aprilia mengatakan, saat dibawa ke rumah sakit, bocah tersebut sudah dua minggu mencret.

BACA JUGA: Bapak Jarang Pulang, Batita Warga Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi Derita Gizi Buruk

"Kalau dilihat gejala fisik memang ada tanda gizi buruk, seharusnya usia 2 tahun atau seusianya memiliki berat 12 kilogram. Sedangkan anak ini hanya lima kilogram, selain kekurangan HB kondisi kulitnya juga kekurangan nutrisi. Gejala dehidrasinya berat akibat kekurangan cairan, mata cekung, kalau nangis tidak ada air matanya," jelas Ulfani.

Sedangkan orang tua Najira, Ade (40) yang sehari-harinya berprofesi sebagai buruh tani belum bisa di wawancarai dan anaknya masih dalam penanganan dokter. Ade bahkan melarang reporter sukabumiupdate.com untuk mengambil foto anaknya yang tengah dirawat.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)