SUKABUMIUPDATE.com - Kali keduanya di bulan yang sama, bus MGI jurusan Palabuhanratu-Bogor menabrak tebing dan terbalik di Tanjakan Baeud Desa/Kecamatan Warungkiara, Sabtu (20/5) kemarin, Ibu Hamil Korban Bus MGI Terguling di Tanjakan Baeud Warungkiara Kabupaten Sukabumi.
Ini merupakan peristiwa kedua dalam bulan yang sama dialami armada bus MGI, setelah diberitakan sebelumnya, awal Mei lalu, Setir Terkunci, Bus MGI Hantam Tebing di Bantargadung Kabupaten Sukabumi.
Meskipun pengurus MGI Palabuhanratu sempat membantah jika bus MGI tidak laik jalan, namun tokoh pemuda Palabuhanratu, Firman Hidayat, kembali menegaskan jika dua hari setelah Operasi Paruh Lodaya 2017 atau pada tanggal 10 Mei lalu, pihak kepolisian telah menahan sedikitnya lima bus yang dinyatakan tidak laik jalan.
BACA JUGA:Â Pengurus Klaim Bus MGI Jurusan Palabuhanratu-Bogor Laik Jalan
"Kalau bus tersebut memang laik jalan, lalu kenapa kecelakaan MGI sering terjadi dan pihak polisi menahan sedikitnya lima unit bus MGI," tanya Firman melalui sukabumiupdate.com, Minggu (21/5).
Firman mengatakan, persoalan kelaikan bus harus dipastikan kembali sebelum memakan korban lebih banyak lagi. Ditambah, menjelang bulan Puasa dan Idul Fitri, hampir dipastikan banyak warga Palabuhanratu yang pulang ke kampung halamannya.
BACA JUGA:Â Sebelum Tabrak Rumah, Bus MGI Hantam Empat Motor di Bantargadung Kabupaten Sukabumi
"MGI harus menjamin rasa aman dan nyaman pengguna jasanya, kalau mau tetap dipercaya sebagai penyedia angkutan publik," katanya.
Selain itu, Firman juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) dan Kepolisian agar segera melakukan pengecekan ke terminal-terminal yang ada, memastikan kembali kelaikan transportasi umum, baik bus, angkot, hingga kesiapan pengemudi.
"Kalau kejadian seperti ini sudah sering terjadi, saya kira pemerintah dan pihak kepolisian segera turun tangan. Jangan sampai kecolongan," pungkasnya.