SUKABUMIUPDATE.com - Belum dikembalikannya uang tabungan yang dikelola Koperasi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Sukabumi, terus dipertanyakan orang tua siswa.
Diberitakan sebelumnya, Soal Uang Koperasi dan Desy Ratnasari, Ini Jawaban Kepala SMKN 1 Kota Sukabumi. Di mana salah seorang wali siswa Kelas XII, Irfan Muliana (44), mempertanyakan dana koperasi dari para siswa selama menjalani pendidikan.
“Kalau saya hitung, selama tiga tahun anak saya sekolah bayar uang koperasi sekitar 400 ribu Rupiah. Tapi yang jadi tanda tanya saya, dikemanakan. Harusnya kan bisa digunakan untuk membayar uang perpisahan,†akunya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (20/5).
Keluhan senada kini dikemukakan wali siswa lainnya, Rudi Hartono (43), dirinya sampai sekarang mengaku belum menerima uang tabungan anaknya yang seharusnya dikembalikan pihak sekolah usai kelulusan.
"Saya gak tahu dipakai untuk apa, yang jelas belum nerima uang tabungan yang 390 ribu Rupiah," ujar Rudi.
Ditambahkannya, selama tiga tahun anaknya sekolah di SMKN 1, setiap tahun selalu menabung di koperasi yang jika ditotal jumlahnya sekitar Rp390 ribu. Di mana Kelas X dan XI, uang tabungan yang dibayar sebesar Rp120 ribu, sedangkan di Kelas XII Rp150 ribu.
“Harus ada kwitansi bukti pembayaran tabungan dari kelas satu sampai kelas tiga, baru dikembalikan. Tapi kan sudah tiga tahun, saya juga lupa di taruh dimana,†katanya.
BACA JUGA: Uang Koperasi dan Desy Ratnasari, Dipertanyakan Orang Tua Siswa SMKN 1 Kota Sukabumi
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan orang tua siswa yang lain juga mengeluhkan perihal yang sama. Apalagi untuk acara perpisahan, setiap orangtua siswa harus membayar Rp400 ribu.
“Harapan saya, uang tabungan yang ada di koperasi dikembalikan saja, lumayan untuk bekal anak,†pungkas warga Kampung Babakangarung RT 03/06, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh tersebut.
Sebelumnya, Kepala SMKN 1Â Saefurrahman Udung saat dikonfirmasi mengaku jika uang tabungan siswa yang dikelola pihak koperasi sudah ada. Bahkan dirinya membantah tidak benar, jika jumlahnya sebesar apa yang dikatakan orang tua siswa.
“Tidak benar jumlah sekian. Tapi secara rinci saya tidak hafal, sudah dijelaskan dan disampaikan memang ada potongan atau pemakaian pribadi. Di antaranya pemotongan untuk ijazah sekian puluhan lembar, pengadaan medali, dan map. Saya tidak tahu rinciannya karena urusan koperasi,†terangnya.
Udung menegaskan, jika siswa yang nabung ada catatan lengkapnya. “Tidak nabung ada sebagian, ada juga yang full. Mereka yang menabung full kemudian difoto dan seterusnya dia bayar, uang dikembalikan karena pengadaan foto itu urusan pribadi,†tegasnya.