SUKABUMIUPDATE.com - Pasangan suami istri Abduloh (50) dan Nana (57), warga Kampung Bojongwaru RT 18/06 Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, mempertanyakan alasan penarikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) atas nama anaknya Ani Nuraini (7) murid kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Cadas Ngampar oleh Kepala Dusun Nagrak Hendra Gunawan.
“Saya tidak ngerti dan kecewa kenapa kartu KIP anak saya diambil kembali Kadus dua minggu yang lalu, dengan alasan anak saya sudah keluar dari sekolah,†ujar Abduloh kepada sukabumiupdate.com, di kediamannya, Jumat (19/5).
Padahal, jelas Abduloh, dirinya sudah mengatakan kepada Mandor kalau anaknya baru kelas 1 MI. “Pak Mandor hanya menjawab tidak tahu, karena perintah dari atas sambal mengambil KTP dan KK,†ucapnya.
Berselang tiga hari, terang Abduloh, Mandor kembali datang ke rumah hanya untuk mengantarkan KK dan KTP tanpa Kartu KIP. “Saya curiga mau dicairkan, soalnya waktu pertama kali pencairan juga pakai foto copy KTP dan KK. Itupun tidak utuh pencairannya, saya hanya menerima Rp70 ribu sisa dari potongan hutang ke sekolah,†katanya.
Abduloh mengaku, total dana KIP yang seharusnya diterima anaknya sebesar Rp450 ribu. “ Jumlah semuanya sih Rp450 ribu, tapi ya itu bagi saya tidak apa-apa yang penting kartu KIP kembali lagi. Kalau pun tidak kembali  juga, harus ada kejelasan dan alasan yang tepat,†katanya.
BACA JUGA:
Hari Ini, 1.000 Pelajar SD Kabupaten Sukabumi Terima Kartu Identitas Anak
PMI Kabupaten Sukabumi Salurkan Bantuan untuk MTs Halimun Kabandungan
Sementara itu, Ibunda Ani, Nana atau yang akrab disapa Tiam mengakui, jika dirinya memang memberikan Kartu KIP, KK dan KTP. “Ya alasannya pak Mandor, anak saya sudah keluar sekolahnya,†ucapnya singkat.
Sementara itu Kepala Dusun Nagrak, Hendra Gunawan saat dikonfirmasi mengakui jika dirinya mengambil Kartu KIP atas perintah Burhan Pegawai Seksi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kecamatan Ciracap.
“Saya disuruh oleh Pak Burhan, Kesos dari Kantor Kecamatan Ciracap. Ada lima yang diambil di Dusun Nagrak, begitu juga dengan kadus lainnya,†aku nya.
Dijelaskan Hendra, alasan diambilnya Kartu KIP karena data anak-anak tersebut sudah keluar dari sekolah dan temuan dilapangan ada data ganda. “Penarikannya hari Sabtu dan Minggu tanggal 29-30 April lalu, disetor ke desa lalu ke kecamatan tanggal 2 Mei. Saya hanya melaksanakan tugas saja,†pungkasnya.Â