Di Balik Rindang Pepohonan Ini, Ada Cerita Pilu Wanita Cimuncang Kabupaten Sukabumi

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kampung Cimuncang RT 02/03, Desa Mekarsari, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Sebuah kampung di balik bukit yang asri, damai, pun menentramkan.

Di kampung itulah, Dadan (27) dan sang istri Siti Maesaroh (20) hidup bersama, di sebuah gubuk bambu tanpa kamar mandi, pemberian orang tua Siti. Boro-boro kemewahan, bahkan hingar bingar berita politik, sinetron, dan gosip artis dari pesawat televisi pun, tidak pernah mereka nikmati.

Keduanya jauh dari kata hidup mewah, bahkan untuk aktivitas mandi cuci kakus pun, mereka harus menempuh perjalanan sejauh 200 meter menuju kaki bukit.

Bahkan, lima bulan sebelum Dadan pergi meninggalkan rumah, dan kemudian bekerja di sebuah peternakan ayam milik Gunawan di Kampung Kaliangsana RT 07/01, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, diawali dengan percekcokan.

Ditemui sukabumiupdate.com, di rumahnya, Kamis (18/5), Siti yang ditemani sang buah hati, Siti Sarah (1), menceritakan ihwal pertemuan dirinya yang berujung pernikahan dengan Dadan.

“Sama suami saya tidak pernah pacaran. Saya pacaran sama orang lain sejak kelas dua SMP sampai umur 18. Pacar saya orang Kecamatan Waluran dan sudah bekerja. Cuma setiap kali ditanya soal nikah, dia banyak alasan, makanya putus,” tutur Siti mengawali perbincangan.

Selang hari kemudian setelah putus, datanglah pak mandor setempat menemui orang tua Siti, Tibi (81) dan Mulyati (43). Kepada Tibi, sang mandor menawarkan seorang pria, Dadan, untuk menjadi pendamping hidup Siti.

Hingga pada 2015, selang tiga hari usai pertemuan, Siti dan Dadan resmi menikah secara sederhana. Diakui Siti, sejak pertama berkenalan hingga seminggu setelah menikah, belum ada benih-benih cinta kepada Dadan. “Namanya baru kenal, sulit menyesuaikan karakter dan untuk menyintai,” Siti mengenang.

Dalam segala keterbatasan yang ada, keduanya menjalani hidup tanpa kesan-kesan mendalam. Setelah setahun menikah dan dikaruniai seorang anak perempuan, Siti Sarah, perselisihan demi perselisihan kerap terjadi di antara keduanya. “Lebih banyak cekcok karena masalah biaya anak,” imbuhnya.

Hingga beberapa bulan sebelum Dadan pergi ke Subang, terjadi pertengkaran hebat di antara mereka. Penyebabnya pun masalah sepele. Ketika itu, Siti mengomentari keinginan Dadan ikut mencari ikan di sungai bersama kakaknya.

BACA JUGA:

Kisah Pilu Dua Siti Warga Ciracap Kabupaten Sukabumi

Tanpa Santunan, Huni Rumah Bilik, Anak Istri Dadan Warga Cijambe Kabupaten Sukabumi

Dadan Warga Cijambe Kabupaten Sukabumi Tewas dengan Usus Terburai di Subang

“Saya bilang, buat apa, paling juga pulang bawa satu ikan mujair. Coba lihat si dede (Siti Sarah-red) masih butuh jajan, butuh sabun, dan kebutuhan lainnya. Mungkin dia tersinggung, kecewa, dan marah,” tuturnya getir.

Ditambahkan Siti, sejak pertengkaran itu, Dadan pergi entah ke mana, hingga seminggu lamanya tidak pulang. Sampai kemudian ia mendengar kabar dari orang lain jika dirinya sudah diceraikan oleh Dadan.

“Mendengar itu saya menangis. Akhirnya waktu hari Sabtu (31/12/2016), bapak memanggilnya untuk mempertanyakan omongan dia itu sama orang lain, sudah menceraikan saya. Ternyata dijawab, benar. Cuma surat cerai mah nanti aja, katanya, dia mau usaha dulu,” dengan mata berkaca-kaca.

Diceritakan Siti lebih jauh, pada sore hari yang sama, Dadan sempat pulang dan mengemasi semua barang miliknya. “Sebelum kembali pergi, dia ngasih uang 40 ribu Rupiah buat si dede.”

Satu bulan kemudian, Dadan sempat menelpon Siti, dan mengaku jika dirinya tengah berada di Bandung. Saat menelpon, Dadan lebih banyak menanyakan perkembangan Siti Sarah.

Sejak itu, Siti tidak pernah lagi mendengar kabar dari Dadan. Hingga empat bulan kemudian, ia mendengar kabar dari saudaranya jika sang suami ditemukan tewas mengenaskan dengan usus terburai, akibat handphone miliknya meledak saat sedang dicas, Minggu (30/4) silam.

Sementara, ditanya mengenai kenangan terindah bersama almarhum, Siti menjawab, jika kenangan terindahnya hanya ketika mengandung Siti Sarah, saat ia diajak sang suami ke Pantai Palangpang di Desa Ciwaru, kemudian dilanjut ke Pantai Mandrajaya, Kecamatan Ciemas.

Selama dua tahun berumah tangga, terang Siti, dirinya dan Dadan bekerja sebagai perajin gula merah serta buruh tani. Dan ketika empat bulan lamanya ditinggal pergi almarhum bekerja di Subang, ia dan buah hatinya hidup hanya dengan mengandalkan pemberian dari orang tua dan kakak.

Namun, masih menurut Siti, kondisi Tibi sedang sakit dan tidak bisa beraktivitas. “Hampir setahun nambru, kata dokter sih darah tinggi. Ke mana-mana tidak lepas iteuk,” ucapnya.

Walaupun kondisi bapaknya tengah sakit, Siti mengaku belum ada niat mencari kerja. "Mungkin kalau si dede sudah lepas menyusui. Ya, mau gak mau harus membiayai hidup sama pendidikannya. Tidak mungkin selamanya menggantungkan hidup sama orang lain,” katanya.

Bagi Siti, dengan kondisinya sekarang, hanya ada dua pilihan untuk bertahan hidup, pergi ke luar negeri atau kembali bekerja serabutan. Walaupun diakui Siti jika keluarganya cukup perhatian, tetapi mereka memiliki tanggung jawab masing-masing.

"Kerjanya juga serabutan. Untuk makan sehari-hari pun dari kuli, itu juga kalau ada yang nyuruh. Rumah sudah reyod dan asbesnya bocor, kadang saya nginap di rumah bapak kalau lagi hujan besar," ujar Siti.

Diakui Siti pula, dirinya ikhlas menerima dan tidak mau mengutak-ngatik masa lalunya bersama almarhum suaminya. “Yang saya pikirkan sekarang, bagaimana mencari nafkah halal untuk biaya hidup bersama si dede, dan memperbaiki rumah yang mau ambruk,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)
Life22 Februari 2025, 18:00 WIB

Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar

Ziarah kubur ke makam orang yang sudah meninggal merupakan tradisi umat Muslim di Indonesia menjelang bulan suci Ramadhan dan biasanya dikenal dengan sebutan nyekar.
Ilustrasi. Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar. Sumber Foto : Pexels/Alena Darmel
Sukabumi22 Februari 2025, 17:45 WIB

Kadis Arpus Buka Acara Pengukuhan dan Raker Pengurus Daerah Forum TBM Sukabumi 2025-2030

DPRD siap mendukung Forum TBM dalam membumikan literasi.
Kadis Arpus Hj. Aisah membuka kegiatan Pengukuhan dan Rapat Kerja Pengurus Daerah Forum TBM Kabupaten Sukabumi periode 2025-2030. | Foto: Istimewa
Sukabumi22 Februari 2025, 17:26 WIB

Ikan Goreng Terakhir, Cerita Samson Simpenan Pamit ke Masjid dan Titip Anak Berusia 2 Tahun

Keluarga tak kuasa menahan duka, terutama sang bibi, Ema Purnamasari (43 tahun). Ia mengingat jelas momen-momen terakhir bersama keponakannya itu, sebelum tragedi mengerikan terjadi.
Anak perempuan samson yang berusia 2 tahun dititipkan ke bibinya di Simpenan Kabupaten Sukabumi (Sumber: SU/Ilyas)
Musik22 Februari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube

Jennie BLACKPINK kembali merilis lagu baru berjudul Extral yang dirilis pada Jumat, 21 Februari 2025. Kali ini, ia berkolaborasi dengan rapper wanita asal Amerika Serikat, Doechii.
Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube (Sumber : Youtube | Jennie)
Kecantikan22 Februari 2025, 16:54 WIB

Bisakah Mengunyah Permen Karet  Mengurangi Lemak di Wajah? Berikut 4 Risikonya

Mengunyah permen karet mungkin menyenangkan dan membantu melatih otot wajah, tetapi tidak cukup untuk mengurangi lemak di wajah.
Ilustrasi bisakah mengunyah permen karet mengurangi lemak di wajah (Sumber: Freepik/@drobotdean)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:43 WIB

Usai Bacok Kakak hingga Tewas, Pelaku: Tolong Laporin Polisi Saya Bertanggung Jawab

Pelaku bacok kakak hingga tewas, menyerahkan diri kepada pihak kepolisian
F, pelaku bacok kakak hingga tewas. Sesaat setelah kejadian berdarah di Kadudampit Kabupaten Sukabumi (Sumber : dok warga)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:21 WIB

Dari Rambonnet Hingga Ayep Zaki, Ngulik Sejarah 23 Wali Kota Sukabumi

Ngobrol dengan penikmat sejarah kesukabumian, Irman “Sufi” Firmansyah, kepemimpinan Kota Sukabumi dimulai pada masa kolonial Belanda dengan diangkatnya Mr. George François Rambonnet
Wali Kota Pertama, wali kota indonesia merdeka, wali kota dipilih DPRD dan pilkada serta wali Kota Sukabumi 2025 - 2023 (Sumber: dok berbagai sumber)
Bola22 Februari 2025, 16:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Sukabumi22 Februari 2025, 15:23 WIB

Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi

setelah tiga hari hilang, Jenazah pemancing yang tenggelam di pantai karang daeu Sukabumi ditemukan
Proses evakuasi jenazah Erik, pemancing yang hilang disapu ombak pesisir geopark ciletuh Sukabumi (Sumber: dok balawista)