SUKABUMIUPDATE.com – Keputusan Dadan (27) untuk mencoba peruntungan dengan bekerja di sebuah peternakan ayam milik Gunawan di Kampung Kaliangsana RT 07/01, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, benar-benar menjadi akhir kisah rumah tangganya dengan Siti Maesaroh (20) sang istri tercinta.
Dadan ditemukan tewas mengenaskan dengan usus terburai akibat handphone yang digunakannya meledak saat sedang dicas, Minggu (30/4) silam. Kematian warga Cijambe, Desa Mekarsari itu, membuat syok Siti dan orangtuanya yang tinggal di Kampung Cimuncang RT 02/03, Desa Mekarsari, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Ditemui di rumahnya, Kamis (18/5), anak ketiga dari pasangan Tibi (81) dan Mulyati (43), dengan ditemani buah hati Siti Sarah (1) menceritakan, selama dua tahun berumahtangga, dirinya dan Dadan bekerja sebagai perajin gula merah dan buruh tani. Setelah dikaruniai Siti Sarah, Dadan mencoba peruntungan dengan bekerja di peternakan ayam potong di Subang.
“Selama empat bulan ditinggal almarhum kerja di Subang, saya dan anak hidup dengan mengandalkan pemberian dari orang tua dan kakak. Bahkan rumah panggung, dibuatkan oleh orang tua,†lirih Siti kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA:
Tanpa Santunan, Huni Rumah Bilik, Anak Istri Dadan Warga Cijambe Kabupaten Sukabumi
Dadan Warga Cijambe Kabupaten Sukabumi Tewas dengan Usus Terburai di Subang
Sekarang kondisi ayahnya, Tibi, sedang sakit dan tidak bisa beraktivitas. “Sudah hampir setahun nambru, kata dokter darah tinggi. Ke mana-mana tidak lepas iteuk,†ucapnya.
Melihat kondisi yang dialami keluarganya, Siti mengaku untuk sementara ini belum ada niat mencari kerja ke kota atau ke luar negeri, karena putri semata wayangnya masih menyusui.
"Mungkin kalau si dede (Siti Sarah-red), sudah lepas menyusui. Yah, saya mau gak mau harus membiayai hidup anak dan pendidikannya. Tidak mungkin selamanya menggantungkan hidup sama orang lain. Saat ini saya dan anak hanya menggantungkan pada orang tua dan kakak,†katanya.
Bagi Siti dengan kondisi sekarang, hanya ada dua pilihan untuk bisa bertahan hidup apakah bekerja ke luar negeri atau tidak. Keluarganya memang perhatian, tapi mereka juga punya tanggung jawab masing-masing.
"Penghasilannya pun dari kerja serabutan. Untuk makan sehari-hari saja dari kuli, itu pun kalau ada yang menyuruh. Apalagi rumah ini sudah reyod dan asbesnya sudah bocor, kadang saya nginap di rumah bapak. Saya ikhlas dan menerima tidak pernah mengutak-ngatik masalah almarhum,†pungkasnya.Â
Â