SUKABUMIUPDATE.com - Balai Viteriner Subang di bawah Direktorat Jenderal Peternakan Kementrian Pertanian,bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, lakukan pelayanan kesehatan hewan terpadu di kawasan geopark dan pengobatan gratis.
Upaya dilakukan, guna peningkatan produktivitas sapi dan kerbau melalui program upaya khusus sapi dan kerbau wajib bunting.Â
 “Kegiatan pemeriksaan kami lakukan selama dua hari, yaitu pada Selasa dan Rabu lalu di tiga kecamatan, yakni Ciemas sebanyak 256 ekor miliki 64 peternak, Ciracap 472 ekor dari 121 pemilik, dan Surade 193 ekor dari 58 peternak,†terang Kepala Unit Pelayanan Dinas Tekis (UPTD) Wilayah VI Jampangkulon, Mustofa Alamsyah kepada sukabumiupdate.com, Senin (15/5).
Ia mengatakan, pelayanan kesehatan hewan ini untuk peningkatan kesehatan sapi/kerbau dan juga produktifitas sapi betina agar setahun sekali bisa beranak. Selain itu, pihaknya juga memberikan sosialisasi bagi petani yang masih mengembalakan ternak secara tradisional.
Ditambahkan, di wilayah Pajampangan, kebanyakan jenis sapi pasundan dan Peranakan ongole (PO) dengan kasus yang ditemukan, ternak sapi atau kerbau sulit berkembang sel induknya akibat kekurangan gizi.Â
BACA JUGA:
Genjot Sapi Potong Rakyat, Peternak Bentuk Kopinaks Kabupaten Sukabumi
Pemberian Vaksin untuk Kambing Etawa
Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi Vaksin Hewan Warga
“Lima puluh persen di lapangan kasusnya hipo fungsi. Penanganannya sesuai dengan penyakit. Ada yang diberi vitamin, antibiotic, dan hormon,†terangnya.
Sementara drh. Asep Kurnadi  dari Balai Viteriner membenarkan di wilayah Selatan Sukabumi, akan persoalan ternak kebanyakan berpenyakit parasit (cacingan) dan reproduksi.
“Kami sedang mengevaluasi. Kami akan melakukan pemeriksaan dari sampel kotoran hewan ternak. Dan untuk merangsang sel telur, kami sudah berikan obat hormon reproduski secara gratis. Dan kami telah menjadwalkan melakukan pemeriksaan dua kali dalam setahun,†terangnya.
Yuswenda (48), warga Kampung Ciloa RT 03/05, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, pemilik tujuh ekor sapi yang ikut mendapat pemeriksaan mengaku, sangat terbantu akan kegiatan yang dilakukan Balai Viteriner itu. “Selain gratis juga ada pemberian obat cacing, vitamin dan antibiotik kalau saya mengggembala ternak ke hutan,†ucapnya.
Pemilik sapi lainnya, Tohani (60), warga Kampung Cigebang, RT 04/07, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap mengaku, sapi-sapi miliknya sulit birahi. “Sekarang sudah ditangulangi dengan suntik horman. Tinggal menunggu hasil,†katanya.Â