SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan Cibuni sepanjang 72 meter dengan lebar empat meter, di Kampung Cipanas, Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, kondisinya cukup memprihatinkan.
Selain sudah tidak ada beraspal, warga, khususnya pengguna kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati, karena sebagian lantai jembatan menggunakan kayu dari pohon kelapa.
Jembatan yang menghubungkan dengan Kampung Cibungur, Desa Sirnabakti, Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur tersebut, dibangun tahun 1975. Karena kondisi lantai jembatan yang sudah mulai lapuk, warga sekitar berinisiatif membuat portal untuk membatasi beban muatan kendaraan yang melintas.
BACA JUGA: Ambruk Sebelah, Jembatan Ciseureuh Penghubung Antar Desa di Ciracap Kabupaten Sukabumi
Tedi (32) warga Kampung Cibungur RT 03/03 menuturkan, satu tahun lalu lantai Jembatan Cibuni pernah direnovasi pemerintah menggunakan kayu damar. Namun sayangnya tidak bertahan lama, akibatnya kendaraan dengan muatan banyak yang melintas harus menurunkan sebagian barangnya.
"Kekuatan jembatan ini maksimal tiga ton, soalnya balok besi yang di bawah bagian ujung sudah patah meskipun pernah diperbaiki dengan dana sumbangan donatur," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (13/5).
Salah seorang Penjaga Portal, Hakim (39) mengatakan, uang hasil sumbangan dari pengguna kendaraan yang melintas dipergunakan untuk memperbaiki lantai jembatan yang rusak.
"Kini pakai kayu dari pohon kelapa, dibeli dari hasil sumbangan pengendara yang lewat, kalaupun ada sisanya paling hanya dua puluh ribu Rupiah. Sampai sekarang belum ada perbaikan lagi," katanya.
Sementara itu pengemudi truk, Mulyana (33) warga Kampung Parigi RT 01/02, Desa Sinarbakti, menyayangkan dengan kondisi jembatan yang sudah rusak parah dan tidak layak pakai. "Kalau bukan karena sumbangan orang yang peduli, mungkin jembatan itu sudah tidak bisa dilintasi lagi," katanya.
BACA JUGA: Jalan Jembatan Sekarwangi Kabupaten Sukabumi Rusak, Jembatan Lama Pun Jadi
Dirinya mengaku, setiap kali melintasi Jembatan Cibuni harus ekstra hati-hati, apalagi saat musim hujan kondisi lantai terbuat dari kayu menjadi licin. Tidak jarang, banyak pengguna kendaraan yang celaka.
"Kalau saya bawa gula ke Sukabumi paling hanya bisa dua sampai tiga ton, karena kalau muatan penuh harus keluar biaya tambahan untuk dua kali bongkar muat akibat kondisi jembatan yang sudah tidak kuat menahan beban berat," katanya.
Padahal, sambung Mulyana, jembatan Cibuni ini sangat vital untuk membantu aktivitas ekonomi warga dari Cianjur dan Sukabumi. "Harapan kami untuk pemerintah, tolong diperhatikan dan bisa cepat diperbaiki," pungkasnya.
Johar (66) warga Kampung Cipanas RT 07/04, Desa Cidadap, yang selama 20 tahun secara sukarela mengurus jembatan Cibuni mengungkapkan, jika perbaikan lantai jembatan selalu menggunakan dana swadaya dari masyarakat.
"Seikhlasnya saja, kadang juga tidak ada yang ngasih. Semata-mata untuk memperbaiki, agar bisa tetap dapat dilintasi," katanya.