SUKABUMIUPDATE.com -Â Aliansi Komunitas Seni Kota Sukabumi (Aksi) menggelar pertemuan terkait rencana pembangunan Gedung Kesenian (GK) yang dinilai masih simpang siur dan tidak ada kepastian, pertemuan yang digelar di Gedung Juang 45, dihadiri lebih dari 10 komunitas seni, Jumat (12/5).
Kordinator Aksi, Ranto Pardamean Purba, atau Ranto Fokus menjelaskan, aliansi tersebut sengaja dibentuk untuk menyikapi pembangunan GK agar tidak melenceng dari fungsi dan perannya sesuai.dengan kebutuhan komunitas yang ada.
"Kami khawatir dalam pembangunanya atau penggunaanya kelak tidak sesuai dengan yang diharapkan pelaku seni di Kota Sukabumi," kepada sukabumiupdate.com Ranto bertutur.
Sejauh ini, Ranto dan sejumlah seniman lainya sudah berusaha menanyakan hal ini kepada pihak terkait seperti pemerintah daerah (Pemda), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dinas Pekerjaan Umum Kota Sukabumi. Namun, Aksi menilai, hingga kini belum ada kejelasan terkait rencana pembangunan GK, dan saling lempar tanggung jawab.
BACA JUGA:
Seniman Kota Sukabumi Pertanyakan Rencana Pembangunan Gedung Kesenian
Gedung Kesenian Kota Sukabumi Senilai Rp10 Miliar, Ini Lokasinya
Sstt, Ini Bocoran Disain Gedung Kesenian dan GOR Merdeka Kota Sukabumi
"Instansi yang seharusnya bisa menjelaskan selalu berdalih jika seluruh informasi telah disampaikan melalui Dewan Kesenian (DK). Hanya saja para pelaku seni tidak pernah mendapat informasi apa pun," Ranto menambahkan.
Senada dengan Ranto, Bob Muslim, seniman yang juga menjadi pengurus Dewan Kesenian menambahkan, jika Dewan Kesenian saat ini dalam keadaan vakum. Bob bahkan mengingatkan jika tidak semua anggota Dewan Kesenian adalah seniman. "Tidak sedikit birokrat dengan jabatan strategis di Dewan Kesenian."
Lebih jauh, Bob menjelaskan, pertemuan ini lebih kepada upaya penyamaan persepsi dalam menyikapi persoalan pembangunan GK. Menurutnya, Aksi khawatir kelak GK tidak memenuhi ekspektasi para seniman Kota Mochi.
"Untuk itu Aksi berencana akan mendatangi wali kota untuk audiensi membahas persoalan ini. Senin depan kita temui wali kota dan minta penjelasan. Jika tidak digubris juga, kami tidak segan melakukan unjuk rasa," tandas Bob.